Debut Daud Yordan Di Kelas Baru Masih Rahasia
Selasa, 10 Oktober 2017, 23:53 WIBBisnisnews.id - Petinju Indonesia Daud Yordan menurunkan kelasnya dari kelas ringan (61,2 kilogram) ke kelas bulu super (59 kilogram).
"Saya turun kelas karena ada peluang bagus di kelas yang baru," kata petinju dengan rekor bertarung 37 kali menang (25 di antaranya dengan KO dan tiga kali kalah ketika dihubungi antaranews.id dari Kendari, Selasa.
Menurut petinju Sasana Kayong Utara, Kalimantan Barat itu, ia memiliki banyak peluang di kelas kecil.
Ketika ditanya kapan memulai debutnya untuk naik ring di kelas yang baru, petinju kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juli 1987 tersebut, mengatakan, hal itu masih rahasia.
"Yang jelas jadwalnya baru nanti awal tahun depan (2018)," katanya.
"Untuk lebih jelasnya coba tanyakan Pak Okto (Raja Sapta Oktohari, promotor)," katanya menegaskan.
Daud Yordan memulai karier tinju dengan menekuni kelas bulu (57,1 kilogram) bahkan yang bersangkutan sempat merebut gelar juara IBO setelah menang KO atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva di Singapura, 5 Mei 2012.
Kemudian sempat mempertahankan gelar dengan mengalahkan petinju Mongolia Choi Tseveenpurev juga di Singapura pada 9 September 2012. Tetapi akhirnya kalah dari petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta 14 April 2013.
Setelah itu, Daud Yordan memutuskan untuk naik dua kelas dari bulu (57,1 kilogram) ke kelas ringan (61,2 kilogram). Pada saat itu Daud Yordan sempat mengalahkan beberapa petinju seperti Daniel Eduardo Brizuela (Argentina) di Australia pada 6 Juli 2013.
Kemudian mengalahkan Sipho Taliwe (Afrika Selatan) di Australia, 6 Desember 2013, kemudianmengalahkan Ronald Pontillas (Filipina) di Pontianak, 20 Desember 2014, menang atas Maxwell Awuku (gana) di Surabaya, Jatim, 6 Juni 2015.
Pada 5 Februari 2016 di Jakarta, Daud Yordan mengalahkan petinju Jepang Yoshitaka Kato dan pada 4 Juni 2016 mengalahkan petinju Argentina Cristian Rafael Coria di Uruguay. Sedangkan pertarungan terakhir Daud Yordan yaitu saat mengalahkan petinju Thailand Campee Phayom di Singapura, 25 Maret 2017.(Gungde Ariwangsa)