Defisit Transaksi Berjalan Triwulan II/2017 Sekitar Dua Persen
Selasa, 11 Juli 2017, 10:28 WIBBisnisnews.id - Defisit transaksi berjalan pada triwulan II/2017 (April - Juni ) menurut Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo diperkirakan sebesar dua persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Angka itu kata Agus meningkat sekitar 100 basis poin dari triwulan I /2017 (Januari-Maret) yang hanya satu persen dari PDB atau sebesar 2,4 miliar dolar AS.
Menurut dia, Defisit di triwulan I sebesar 0,99 persen PDB, di triwulan dua kira-kira dua persen, namun sepanjang tahun akan di bawah 1,9 persen. "Sepanjang tahun akan terjadi di bawah dua persen atau di bawah 1,9 persen,"jelas Agus, Senin malam (10/7/2017) di Komisi XI DPR RI Jakarta.
Sekarang ini ungkapnya masih lebih baik
karena pada triwulan II/2016 defisit melebar menjadi 4,8 miliar dolar AS atau 2,2 persen dari PDB.
Namun Agus tidak menyebutkan penyebab meluasnya defisit transaksi berjalan itu. Walau demikian dirinya meyakini pada triwulan III dan IV/2017
Agus meyakini, pada triwulan III dan IV 2017, defisit transaksi berjalan akan mereda sehingga pada akhir tahun defisit akan mengendur menjadi 1,8+1,9 persen PDB atau masih di ksiaran 2016 yang sebesar 1,8 persen PDB atau 16,3 miliar dolar AS.
Di hadapan anggota Komisi XI DPR, Agus mengatakan pada triwulan I 2017, defisit transaksi berjalan banyak disebabkan oleh mengalirnya pendapatan primer ke luar negeri karena pembayaran bunga surat utang pemerintah dan juga pembayaran dividen. Di triwulan I 2017, defisit neraca pendapatan primer sebesar 7,5 miliar dolar AS.(Syam S)