Dellay Penerbangan dan Penumpukan Penumpang Saat Libur Nataru, Ini Pemicunya ....
Jumat, 12 Desember 2025, 20:09 WIB
BISNISNEWS.id – Penumpukan penumpang di sejumlah bandara saat libur panjang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 diperkirakan bakal terjadi akibat dellay atau penundaan penerbangan.
Prediksi dellay itu dipicu oleh tingginya jumlah penumpang yang tidak seimbang dengan jumlah pesawat.
Berdasarkan informasi dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, saat ini jumlah armada yang ada sebanyak 568 unit armada, padahal dalam kondisi normal atau sebelum terjadinya pandemi Covid-19, jumlah armada yang tersedia sekitar 750 unit.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Ahmad Setyo Prabowo mengatakan, saat ini dari 568 unit armada yang ada, 200 unit pesawat masih dalam tahap perawatan dan yang beroperasi hanya 368 unit.
" Itu data terakhir yang kami punya, idealnya si, dengan banyak bandara dan penumpang, terlebih saat libur Nataru, armada yang tersedia di atas 700 unit atau seperti sebelum terjadi pandemi," jelas Ahmad Setyo, pada kegiatan Media Gathering Forwahub 11 - 12 Desember 2025 di Ciawi Bogor.
Kendati demikian, Ahmad Setyo berharap 200 unit pesawat yang sampai saat ini masih dalam maintenance, dapat beroperasi melayani penumpang pada H-1 Nataru, sehingga kekhawatiran terjadinya penumpukan penumpang di bandara dapat dicegah, minimal bisa dikurangi.
Kendala lain yang dikhawatirkan terjadinya dellay penerbangan saat Nataru ialah, faktor cuaca. " Cuaca ini juga menjadi konsens kami untuk terus mengingatkan maskapai penerbangan agar lebih fokus lagi terhadap semua informasi cuaca yang disampaikan BMKG," ungkap Ahmad Setyo.
Jumlah penumpang angkutan udara Nataru 2025/2026 diprediksi sebanyak 5.050.194 orang dengan rincian 3.899.176 penumpang rute domestik dan 1.151.018 penumpang rute internasional atau naik 3,7 persen dibanding tahun lalu.
Rute penerbangan terpadat diprediksi bakal terjadi Jakarta-Bali, Jakarta-Surabaya, Jakarta-Ujung Pandan. Sedangkan rute internasional Jakarta-Singapura, Jakarta-Kuala Lumpur, Denpasar-Kuala Lumpur dan sebaliknya.
Soal tarif tiket pesawat, lanjut Ahmad Setyo, maskapai wajib mematuhi ketentuan yang ada.Yakni, batas atas dan bawah .
” Operator penerbangan tidak bisa keluar dari ketentuan tarif tersebut," jelasnya.
Kesiapan Bandara
Secara umum, seluruh bandara komersil yang dikelola InJourney Air Port atau Angkasa Pura Indonesia sudah siap menghadapi lonjakan penumpang angkutan udara saat libur Nataru .
InJourney Airport menegaskan, selama libur Nataru, 35 dari 37 bandara yang dikelolanya, buka 24 jam. Terutama bandata-bandara yang padat penumpang.
Berdasarkan informasi dari Ditjen Hubud Kemenhub, selama mudik Nataru, tidak semua pulang kampung untuk merayakan Natal tapi banyak yang memanfaatkan moment tersebbut untuk liburan bersama keluarga.
PGS. Corporate Secretary Group Head InJourney Airports Arie Ahsanurrohim mengatakan, kesiapan bandara bukan hanya sebatas pada keamanan dan kenyamanan para penumpang, tapi juga mengantisipasi bila terjadi penumpukan penumpang di terminal akibat dellay penerbangan .
Dikatakan, sejauh ini belum ada area khusus darurat untuk menampung penumpabg yang menunggu penerbangan. Namun, pihak bandara menyiapkan kursi-kursi di ruang tunggu yang bisa digunakan untuk istirahat sambil menunggu pesawat datang.
" Belum ada ruangan khusus darurat menampung penumpang yang mengalami keterlambatan penerbangan akibat dellay. Keterlambatan penerbangan itu, menjadi tanggungjawab pihak maskapai," kata Arie. (Syam)