Denon Bilang Besaran Tarif Pesawat Perlu Terus Dikomunikasikan Dengan Pemerintah
Selasa, 02 Juli 2024, 17:16 WIBBISNISNEWS.id - Fluktuatif-nya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, diikuti naiknya harga avtur berpengaruh besar terhadap operasional pesawat, sementara harga tiket pesawat telah diatur sedemikian rupa oleh pemerintah, sehingga menyulitkan maskapai dalam melakukan penyesuaian.
Ketua Umum DPP
Indonesia National Air Carriers Association ( INACA ) Denon Prawiraatmaja mengakui adanya kegamangan para pelaku bisnis di sektor penerbangan komersial.
Kendati demikian, ungkapnya, perlu terus dikomunikasikan dengan pihak regulator, dalam hal ini Kementerian Perhubungan, terkait dengan peraturan tarif batas atas.
Bahan bakar menjadi salah satu komponen paling dominan dalam operasional pesawat udara, sehingga seberapa besarpun kenaikannya, berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.
" Kami dari Inaca juga memahami bahwa ada peran penting dari pemerintah, yang juga diharapkan masyarakat," ungkap Denon di celah-celah acara Aero Summit 2024 yang berlangsung di Red Top Hotel, Selasa (2/7/2024) Jakarta.
Pemerintah, ungkapnya secara politis punya kepentingan, bagaimana membangun daya beli masyarakat, karenanya diatur soal tarif pesawat.
Jadi, lanjut Denon, disitulah fungsinya otoriti. " Disitulah fungsinya government, sehingga keseimbangan ekonomi ini bisa tetap terjaga dan iklim usaha yang sehat juga tetap bisa dijaga," jelas Denon.
Kendati demikian, semua yang menjadi keluhan maskapai, juga direspon pemerintah (Kemenhub) dan INACA menunggu jawaban dan penjelasan pemerintah yang bisa menguntungkan dua belah pihak.
" Sehingga tarif ini bisa bervariasi solusinya tidak digeneralisir. Ini mungkin yang sedang kita upayakan," jelasnya.
Ahmad Nurdin Aulia, Director of Safety, Security, and Standardization, AirNav Indonesia mengatakan, mengatakan,
pasca pencabutan pandemi Covid-19, ada banyak tantangan dan tuntutan terkait dengan penerbangan yang ramah lingkungan.
Pengaturan penerbangan secara lebih, baik efisien dan efektif menjadi misi yang dijalankan sesuai tuntutan saat ini.
Karena itulah, kata Ahmad, pelayanan navigasi penerbangan, dengan perubahan- perubahan yang signifikan selaras dengan lonjakan penerbangan itu sendiri
" Kami, AirNav Indonesia, fokus menjalankan misi, mengemban misi yang baru," ungkapnya.
Sesuai tuntutan, ungkapnya, AirNav Indonesia melaksanakan untuk melayani penerbangan yang ramah lingkungan, sesuai ekspektasi para pemangku kepentingan.
" Kami dituntut melayani penerbangan yangg ramah lingkungan untuk memenuhi ekspektasi pelayanan kepada konsumen," jelasnya.
Dijelaskan, dari sisi operasional, AirNav Indonesia telah mengcreate, diantaranya membuat sistem pelaporan airport yang dibuka secara umum sehingga semua stakeholder dapat mengetahui diantara kita semua sebagai stakeholder penerbangan sesuai arahan kementerian,
Terkait agenda Aero Summit ini Denon menjelaskan, hadir beberapa pelaku industri dalam dan luar negeri dan manufaktur dari Boeing Embraer.
Salah satunya, lanjut Denon adalah supply chain dari sparepart dan maintenance." Mudah-mudahan dengan pertemuan ini bisa menjawab bagaimana proses recovery ini menjadi lebih cepat," jelasnya .
Kemudian event summit ini sebetulnya juga ditujukan kepada kementerian lain. Artinya kementerian yang berpotensi untuk memberikan kontribusi untuk percepatan pemulihan salah satunya diantaranya Kementerian Pariwisata, Bappenas, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian.
(Syam)