Diklaim Hemat Rp62 Miliar, PLTGU Blok III Grati Jadi Model Pembiayaan Proyek di Indonesia
Minggu, 28 Juli 2019, 19:42 WIBBisnisnews.id -- Pembangunan PLTGU Blok III Grati, Pasuruan menjadi proyek listrik nasional awalnya didanai oleh APBN, dana PLN sendiri, dan kemudian masuk perusahaan swasta. Model pembiayaan ini justru membuat efisien. PLTGU Grati sudah dibangun dan kini langsung memperkuat sistem kelistrikan Jawa Bali. Proyek ini dibangun dengab anggaran Rp3,61 triliun dan diklain bisa menghemat pengeluaran sampai Rp62 miliar per bulan.
"Baru pertama kali melihat dalam sejarah hidup saya, pembangunan pembangkit yang paling efisien. Kita tidak bisa membangun IPP dan IPC yang campur sari, tapi malah bisa menghemat 20-30 persen," kata Menteri ESDM Ignasius Jonan saat oresmian PLTGU Grati Pasuruan, Jawa Timur (Jatim) kemarin.
Model pembiayaan tersebut semestinya dijadikan patokan pembangunan tenaga listrik. Hal ini sesuai arahan Presiden Jokowi terkait peningkatan efisiensi di semua sektor. "Ini bisa jadi standar pembangunan PLTGU atau pembangkit lain yang bisa efisien. Kalau pembangkitnya efisien, minimal tarif listrik tidak naik. Bapak Presiden selalu mengingatkan efisiensi tetap ditingkatkan," kata Jonan lagi.
PLTGU Grati, imbuh Menteri Jonan, merupakan salah satu pembangkit listrik penting yang akan menopang keandalan sistem kelistrikan Jawa-Bali. Kehadiran proyek senilai Rp3,61 triliun diharapkan mampu meningkatan rasio elektrifikasi di Indonesia.
"Beroperasinya PLTGU Grati ini dapat meningkatkan pasokan listrik di sistem kelistrikan Jawa Bali yang mampu memasok listrik untuk +- 900.000 KK untuk golongan pelanggan listrik 900 VA dan meningkatkan rasio elektrifikasi nasional yang saat ini telah mencapai 98,81%. Setiap rumah harus mendapat penerangan," kata Menteri Jonan saat meresmikan PLTGU Grati di Pasuruan.
Efisien dan Ramah Lingkungan
Pembangunan PLTGU Grati di-desain lebih efisien dan ramah lingkungan. Didukung sistem pembakaraan Dry Low NOx Combuster di PLTGU sehingga mengasilkan emisi sehingga menghasilkan emisi gas buang pembangkit NOx ramah lingkungan (51 mg/m3) daripada Pembangkit Listrik Diesel menghasilkan gas buang pembangkit rata - rata NOx (400 mg/m3).
"PLTGU punya emisi jauh lebih rendah dibandingkan PLT Diesel," ungkap Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana dalam laporannya kepada Menteri Jonan.
PLTGU Grati Blok III sendiri merupakan PLTGU peaker Ekstensi yang terdiri dari 2 Gas Turbine dan 1 Steam Turbine (Combined Cycle) dengan kapasitas 450 MW.
Gas buang dari Turbin Gas akan digunakan untuk menghasilkan uap untuk Steam Turbine melalui unit HRSG (Heat Recovery Unit Steam Generator). Sistem pendingin untuk kondensor Steam Turbine menggunakan air laut.
"Sesuai arahan Bapak Menteri, Kementerian ESDM terus menyediakan listrik yang cukup, handal, berkesinambungan serta terjangkau. Yang penting PLTGU ini menjadi lebih efisien dan mampu memberikan potensi keuntungan sebesar Rp62 miliar per bulan," ungkap Rida.
Menteri Jonan meyakini kehadiran PLTGU Gratis mendorong kesejahteraan masyarakat. Selama masa konstruksi proyek ini menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 2.728. Sementara, masa garansi mampu merekrut 112 penduduk lokal bekerja di proyek tersebut.
"Kehadiran kami di sini untuk menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjamin ketersediaan listrik yang berkesinambungan dan dapat langsung dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi, baik di daerah maupun secara nasional," tandas Menteri Jonan.(helmi)