Dirjen Polana Perintahkan Jajarannya Siaga Penuh Pantau Gunung Krakatau
Kamis, 27 Desember 2018, 10:43 WIBBisnisnews.id - Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti perintahkan seluruh jajarannya lebih intensif memantau operasional penerbangan yang bisa terdampak erupsi Gunung Anak Krakatau.
Ini penting dilakukan mengingat aktifitas penerbangan di penghujung tahun ini sedang tinggi melayani angkutan Natal dan Tahun Baru 2019 (Nataru). Ditjen Perhubungan Udara, kata Polana juga telah menyiapkan bandara untuk keperluan distribusi bantuan kemanusiaan masyarakat twrdampak tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) malam.
Berdasarkan informasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BMKG) telah menaikan status Gunung Anak Krakatau ini menjadi siaga. Hasil pantauan pada 26 Desember 2018 pukul 19.00 WIB sebaran debu vulkanik mengarah ke Barat Daya-Barat dengan ketinggian mencapai lebih dari 10 km.
“Bertepatan liburan Natal dan menyambut Tahun Baru 2019 serta libur anak sekolah, moda transportasi udara banyak diminati masyarakat untuk pergi mengisi liburan. Saya telah meminta Otoritas Bandara, Unit Penyelenggara Bandar Udara dan semua stakeholder penerbangan terus melakukan koordinasi dan siap siaga jika terjadi hal-hal yang mengganggu aktivitas penerbangan,” ujar Polana, Rabu (27/12/2018) di Jakarta.
Kendati demikian, kata Polana, operasional penerbangan tetap berjalan normal dan belum mendapatkan Notam khusus penutupan bandara dari AirNav Indonesia selaku penyelenggara lalu lintas udara. Hanya saja Airnav sudah mengeluarkan NOTAM A5440/18 perihal Penutupan dan Reroute terdampak Krakatau.
“Sejauh ini abu vulkanik dari Gunung Anak Krakatau tidak memberikan dampak kepada penutupan bandara, untuk bandara terdekat seperti Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Radin Inten II Lampung, masih beroperasi normal. Dari Airnav sudah mengeluarkan Notam terkait pengalihan rute penerbangan yang tidak bisa dilewati pesawat,” jelas Polana.
Kepala Bandara Radin Inten II Lampung, Asep Kosasih melaporkan, sejak terjadinya erupsi Gunung Anak Krakatau, fasilitas bandara baik sisi darat ataupun udara tidak terdampak dan tetap beroperasi normal.
“Alhamdulillah, pasca erupsi Gunung Anak Krakatau, Bandara Radin Inten II beroperasi secara normal dan tidak terdampak. Namun, kami akan terus memantau perkembangan dan berkoordinasi secara intens dengan BMKG, Airnav dan Direktorat Navigasi Penerbangan,” ujar Asep.
Terkait koordinasi penanganan abu vulkanik, Direktorat Navigasi Penerbangan telah membangun sistem informasi sehingga para stakeholder yakni I-WISH (Integrated Webbased aeronautical Information System Handling). Dalam sistem ini stakeholder menyampaikan informasi yang dikuasai terkait tugas dan fungsi serta kewenangannya dalam hal penanganan abu vulkanik (Collaborative Decision Making/CDM).
“Saya minta untuk memonitor selalu informasi yang disampaikan baik dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), BMKG maupun dari source lainnya dan Airnav agar mendistribusikan informasi tersebut melalui NOTAM kepada airlines dan bandara”, tegas Polana. (Syam S)