Diskon Jadi Masalah, AirAsia Bantah Lakukan Kesalahan Prosedur
Senin, 23 Januari 2017, 00:26 WIB
Bisnisnews.id - Kekhawatiran negara berkembang di Asia mulai menjadi kenyataan. Setelah Indonesia, kini LCC AirAsia (AAG) membantah melakukan kesalahan, setelah Serious Fraud Office (SFO) menemukan bahwa karyawan Rolls-Royce (RR) menyuap seorang eksekutif AirAsia lewat diskon 3.2 juta dollar untuk pemeliharaan pesawat jet pribadi milik Tony Fernandes.
Penolakan AAG datang setelah pekan lalu SFO membongkar kasus suap dan korupsi RR yang telah membentang selama lebih dari 23 tahun dan melibatkan 7 negara termasuk Indonesia. Akibatnya RR harus membayar 671 juta poundsterling kepada pihak berwenang di Inggris, AS dan Brasil.
SFO Inggris menuduh RR gagal mencegah karyawannya yang memberikan permintaan diskon dari eksekutif AAG sebagai imbalan kebaikan pembelian produk dan jasa RR, walaupun karyawan tersebut menyadari konsekuensinya, SFO mengatakan.
Diskon 3,2 juta dollar ini disediakan RR untuk pemeliharaan bisnis jet pribadi yang dimiliki oleh Tune Group, Bombardier Global Xpress. Perusahaan investasi ini didirikan oleh Tony Fernandes, CEO AirAsia dan Kamarudin Meranun, Ketua Eksekutif AirAsia, demikian menurut berita yang diturunkan Financial Times.
AAG mengatakan telah mengikuti semua prosedur dalam memperoleh diskon dari RR dan maskapai membayar biaya operasional dan pemeliharaan jet pribadi tersebut. Diskon itu disediakan saat AAG dan RR negosiasi untuk sewa mesin pesawat dan servis layanan.
AAG juga mengatakan bahwa kredit digunakan untuk mengimbangi biaya operasional jet pribadi yang digunakan para eksekutif senior AirAsia X untuk perjalanan bisnis jarak jauh, " Tiap saat, Manajemen terus menginformasikan transaksi yang berkaitan dengan pemeliharaan jet, yang dijabarkan dalam laporan tahunan dan prospektus penawaran umum perdana AirAsia X."
SFO menenggarai dan mengatakan bahwa tujuan kredit tidak jelas atau transparan kepada seorang pun di AAG kecuali karyawan senior tersebut.
SFO mengungkapkan bahwa Departemen Kepatuhan RR telah memperingatkan soal diskon tersebut, "Bisnis dan diskon seharusnya tidak saling terkait karena ada implikasi hukum dan tidak etis untuk melakukannya," kata Departemen Kepatuhan RR.
RR tidak akan dituntut asalkan mematuhi ketentuan penyelesaian, tetapi penyelidik di Inggris dan AS akan memulai tuntutan pidana terhadap individu dalam beberapa bulan mendatang.
John Rose, CEO RR periode 1996 - 2011, telah menyewa pengacara kawakan, Stephen Pollard, yang membela kasus Nick Leeson untuk mewakilinya dalam kasus suap ini.
Lembaga anti-korupsi Indonesia (KPK) mengumumkan pekan lalu bahwa mereka telah menetapkan 2 tersangka dalam penyelidikan dugaan korupsi pembelian pesawat dan mesin dari RR dan Airbus. Garuda Indonesia (GA) diketahui melakukan banyak pemesanan dengan total nilai sangat fantastis kepada Rolls Royce (RR).
Sebelum skandal RR, kasus suap asing oleh General Cable telah lebih dulu mencuat akhir tahun lalu di mana menuduh SEC AS menuduh perusahaan kabel ini menghasilkan keuntungan lebih dari 51 juta dollar dengan menyuap pejabat pemerintah di Afrika dan Asia, kembali Indonesia termasuk di dalamnya. (marloft)