Ditjen Hubla Kembali Berkontribusi Pada Pertemuan Tiga Negara Pantai di Malaysia
Jumat, 15 Maret 2019, 13:21 WIBBisnisnews.id - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut kembali berkontribusi dalam Sidang 12th Indonesia-Malaysia - Thailand Growth Triangle (IMT-GT) Strategic Planning Meeting (SPM) and Related Meetings di Kelantan, Malaysia yang berlangsung selama tiga hari (14 - 16/3/2019)
Pada pertemuan ini, pimpinan delegasi Indonesia Asisten Deputi Kerjasama Ekonomi Regional dan Subregional Kemenko Perekonomian, Netty Muharni yang didaulat menjadi Chairman Sidang untuk ICT-Transport Working Group sampai dengan tahun 2020 mendatang.
Anggota delegasi terdiri dari perwakilan Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata, Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko didampingi Atase Perhubungan Kuala Lumpur, Capt. Antoni Arif Priadi mengatakan,
pertemuan IMT-GT 2019 ini menekankan mengenai perlu terciptanya konektivitas di bidang transportasi.antara tiga negara meliputi transportasi darat, laut maupun udara.
Oleh karena itu, pada pertemuan itu, Delegasi Indonesia menyampaikan upaya-upaya yang telah dilakukan guna merealisasikan konektivitas tersebut..antara lain dengan membangun dan mengembangkan infrastruktur jalan, bandar udara, pelabuhan dan kereta api di beberapa provinsi di wilayah Sumatera yang memang menjadi lokasi yang berdekatan langsung dengan Malaysia dan Thailand dalam kerangka kerjasama IMT-GT.
“Pada pertemuan ini, kita menyampaikan perkembangan proyek-proyek infrastruktur, baik yang telah selesai ataupun yang memasuki tahap uji coba,” ungkap Wisnu.
Adapun proyek-proyek tersebut, lanjut Wisnu, meliputi proyek Tol Trans Sumatera, Jalur Kereta Api Trans Sumatera, LRT Sumatera Selatan, Pengembangan Bandara Hanandjoedin Tanjung Pandan, Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung, Terminal Peti Kemas Tahap I dan II Pelabuhan Belawan, serta Transportasi Multimoda yang menungkang Koridor Ekonomi Dumai-Malaka.
Wisnu menjelaskan, Jalur Kereta Api Trans Sumatera atau Trans Sumatera Railway, adalah rute baru jaringan kereta api yang membentang sepanjang Provinsi Lampung hingga Provinsi Aceh. Rekonstruksi rute baru ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas intra Sumatera.
“Saat ini kami telah memiliki 12 koridor dan kita juga telah menyelesaikan lintasan ke Bandara Internasional Minangkabau dan Prabumulih-Kertapati. Selain itu, Indonesia juga telah menyelesaikan dan mengoperasikan LRT sejak ASIAN Games 2018,” beber Wisnu.
Sedangkan proyek utama pengembangan Bandar udara adalah proyek pengembangan Bandara Hanandjoedin di Tanjung Pandan, Belitung. Wisnu mengatakan, bahwa beberapa pekerjaan telah diselesaikan pada tahun 2018, meliputi Pengembangan Power House Station, Taxiway dan Apron Overlay, Pemasangan Cadangan Power Supply, Pengembangan Runway Strip dan RESA.
“Tahun 2019 ini direncanakan untuk menyelesaikan pekerjaan Runway Overlay dan Marking, Pengadaan dan Pemasangan Tanda Petunjuk Taxi, Pengembangan Stasiun Pemadam Kebakaran, Gedung Keamanan, Pumping House, serta pengadaan Solar Cell,” ujar Wisnu.
Pada sektor transportasi laut, Indonesia melaporkan bahwa pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung telah mencapai tahap penyelesaian fase 1 dalam pembangunan Terminal Multipurpose, yang telah dioperasikan sejak awal 2019. Sedangkan untuk Pelabuhan Belawan telah memasuki fase 1 pembangunan container terminal yang telah mencapai 98%.
Salah satu proyek kerjasama pada sektor transportasi laut yang menjadi highlight pembahasan pada pertemuan ini adalah perkembangan jalur penyeberangan RoRo Dumai-Malaka. (Syam S)