Ditjen Hubla Libatkan Kapal Pelra Mengirim Logistik Pemilu ke Pedalaman
Selasa, 16 April 2019, 21:51 WIBBisnisnews.id - Kapal Pelayaran Rakyat (Pelra) distribusikan logistik Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2019 ke sejumlah wilayah Terpencil, Terdepan, Tertinggal dan Pedalaman (3TP).
Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Capt. Wisnu Handoko mengatakan kapal Pelra yang ditugaskan membawa logistik pemilu itu mendapat pengawalan ketat petugas keamanan untuk memastikan dokumen nehara itu sampai ditujuan.
Seperti KM Banawa Nusantara 2 yang ditugaskan mengatarkan kotak suara, bilik, dan kertas suara serta logistik Pemilu lainnya ke wilayah terpencil di Kabupaten Bangka Selatan (Basel) sejak Minggu 14 April 2019.
Basel adalah satu dari ratusan kawasan ternpencil dan terdalam yang harus dilayani kapal-kapal kecil di bawah GT 35.
Di kawasan itu terdapat dua kecamatan kecil dan terdepan. Yaitu kecamatan Lepar Pongok dan kecamatan Kepulauan Pongok yang hanya bisa dijangkau oleh kapal berukuran kecil.
"Petugas Pemilu memanfaatkan kapal Pelra KM Banawa Nusantara 2 yang kami hibahkan ke Pemda setempat pada tahun 2018 lalu," kata Wisnu, Selasa (16/4/2019) do Jakarta.
Wisnu mengatakan, keberadaan kapal rakyat memang sangat penting untuk konektivitas angkutan laut yang tidak dapat dijangkau oleh kapal-kapal Tol Laut berukuran besar. Dengan ukuran kapal GT 35, kapal Pelra dapat menyusuri sungai hingga masuk ke wilayah-wilayah terdalam, terpencil, dan terdepan sebagaimana dua kecamatan di Kabupaten Basel
"Pengiriman kotak dan suara menggunakan kapal Pelra tersebut mendapat pengawalan dari jajaran Polres Bangka Selatan," tutur Wisnu.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dengan banyak pulau yang berada di wilayah-wilayah terpencil, terdepan, terisolir, dan pedalaman yang tidak dapat dijangkau oleh kapal-kapal besar.
"Untuk bisa sampai kesana kita membutuhkan pelayaran rakyat, sebagai moda transportasi penghubung antar pulau," jelasnya.
Pembangunan konektivitas lanjut Wisnu, menjadi salah satu program prioritas Kementerian Perhubungan, di mana Pemerintah terus mereformasi dan membangun kapal Pelra sebagai konektivitas bagi kapal-kapal besar yang tidak dapat melayari pulau-pulau dengan karakter khusus.
"Pada tahun anggaran 2017, Kementerian Perhubungan membangun 24 kapal Pelra berukuran 35 GT yang penyerahannya dilakukan pada tahun 2018 lalu," katanya.
Sementara tahun anggaran 2018 telah dibangun sebanyak 94 kapal Pelra berukuran GT 35. Sebanyak 46 unit dari 94 kapal Pelra tersebut telah selesai dibuat dan diserahkan secara simbolik 12 kapal ke pemerintah daerah pada Senin (15/4), di Surabaya, Jawa Timur. Adapun 48 kapal sisanya juga sudah selesai dibangun yang penyerahannya akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Hibah kapal Pelra kepada Pemerintah Daerah, merupakan wujud kepedulian dan kehadiran Pemerintah dalam meningkatkan konektivitas dan usaha ekonomi pelayaran rakyat, baik untuk masyarakat lokal maupun galangan lokal. Sekaligus untum membantu Pemda meningkatkan peran sertanya dalam pelayanan transportasi angkutan laut," tuturnya. (Syam S)