Ditjen KA Bilang, Kendala LRT Palembang Sumsel Clear
Minggu, 12 Agustus 2018, 20:55 WIBBisnisnews. id - Pelayanan Light Rail Transit (LRT) Palembang Sumatera Selatan hadapi kendala, pemerintah minta maaf, pasalnya kereta ringan itu tiba-tiba berhenti di Stasiun Bumi Sriwijaya (Busri) yang disebabkan masalah persinyalan pada saat pengoperasian, 10 Agustus 2018 lalu.
Direktorat Jenderal Perkeretaapian dalam pernyataan resminya Minggu (12/8/2018) menjelaskan setelah ada kendala, dilakukan penyelidikan bersama-sama stakeholder untuk mengatasi permasalahan.
Pada saat kejadian, sistem persinyalan terus menunjukkan indikator merah yang artinya ada gangguan, padahal LRT siap untuk melanjutkan perjalanan. Saat ini dinyatakan LRT sudah clear.
Setelah melakukan pemeriksaan dan pengecekan secara seksama ditemukan permasalahan bahwa sistem persinyalan yang terdapat pada Visual Display Unit (VDU) di Stasiun Bumi Sriwijaya mengalami Overheat (menjadi terlalu panas karena suhu yang tinggi di luar batas normal).
Kepala Humas Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Eben Torsa mengatakan, sistem persinyalan sebagai bagian dari fasilitas operasi LRT Sumsel, berfungsi untuk memandu perjalanan LRT. Fasilitas ini dikendalikan oleh SDM Perkeretaapian yang bertugas memantau VDU yang terdapat di setiap stasiun. Perjalanan LRT Sumsel yang dikemudikan oleh masinis, wajib mematuhi rambu serta notifikasi yang terdapat pada fasilitas persinyalan ini.
Apabila persinyalan sudah memberikan panduan berjalan, maka masinis akan menjalankan LRT, akan tetapi apabila persinyalan masih memberikan panduan berhenti, maka masinis tidak akan menjalankan LRT tersebut.
Ketika ada permasalahan dengan persinyalan, demi keamanan dan keselamatan, maka operasional LRT Sumsel ini diberhentikan sementara waktu, hingga permasalahan tersebut dapat diatasi yakni dengan melakukan resetting (penyesuaian kembali) terhadap sistem persinyalan tersebut agar dapat berjalan dengan normal kembali.
Ditjen Perkeretaapian, kata Eben, telah membentuk dan mengadakan posko pengawasan dan pengendalian dengan melibatkan stakeholder terkait untuk memberikan respon yang cepat dan tepat apabila di kemudian hari terjadi permasalahan pada pengoperasian LRT ini.
SDM yang bertugas pada posko tersebut terdiri atas: jajaran Ditjen Perkeretaapian, Dinas Perhubungan Provinsi Sumsel, PT.KAI (Persero), PT. Waskita Karya, PT. INKA dan PT. LEN. Diharapkan dengan adanya kegiatan posko ini, permasalahan operasional yang terjadi dapat diminimalisir. (Ismadi/Syam S)