Dnata Dan IBM Uji Coba Blockchain Untuk Kargo Udara
Minggu, 26 November 2017, 22:22 WIBBisnisnews.id - Penyedia jasa penerbangan dan udara Dnata berhasil melakukan uji coba teknologi blockchain untuk industri kargo udara Dubai, yang dikembangkan bekerjasama dengan beberapa mitra termasuk IBM. Teknologi berfungsi merampingkan proses dan disederhanakan secara langsung dari titik asal ke tujuan akhir.
Penyedia layanan udara internasional Dnata telah berhasil menyelesaikan sebuah Bukti Konsep yang mengeksplorasi manfaat teknologi ledger terdistribusi (DLT) untuk industri kargo udara di Dubai, dengan tujuan memperbarui proses pengiriman layanan kargo, memangkas data tidak berguna, dan memastikan transparansi distribusi data untuk semua pemangku kepentingan.
Dalam siaran pers, Dnata bermitra dengan IBM, Emirates Innovation Lab dan Flydubai Cargo untuk mengembangkan platform logistik yang menggunakan teknologi blockchain untuk transaksi rantai pasokan, memberikan pesanan pembelian dari asal hingga tujuan akhir.
Para mitra mengidentifikasi area spesifik dimana DLT dapat diterapkan dan digunakan untuk memperbaiki proses saat ini, seperti aspek keamanan, operasi, teknologi dan hukum serta kemungkinan digitalisasi dokumen.
Neetan Chopra, Senior Vice President IT Strategic Services di Emirates Group, mengakui potensi besar DLT untuk secara eksponensial meningkatkan efisiensi dan transparansi jaringan bisnis.
Sedangkan Amr Refaat, General Manager IBM Middle East dan Pakistan mengatakan:
"Teknologi Blockchain membawa makna baru ke rantai nilai industri kargo dan logistik. Entah itu melibatkan bahan baku, manufaktur, atau distribusi ke pengecer dan pelanggan. Teknologinya lebih cerdas, lebih cepat, dan menciptakan ekonomi digital berbasis kepercayaan baru yang memungkinkan semua anggota ekosistem bergabung dengan jaringan bisnis baru berdasarkan akuntabilitas dan transparansi saat melakukan transaksi."
Penggunaan DLT di industri penerbangan sedang meningkat. Air France sedang menyelidiki penggunaan blockchain untuk pelacakan rantai pasokan, dan Air New Zealand baru-baru ini mengumumkan kemitraan dengan Swiss Winding Tree untuk mengeksplorasi penggunaan teknologi blockchain di industri penerbangan, dalam aspek seperti pemesanan dan pelacakan bagasi.
Apa itu Blockchain?
BlockChain adalah teknologi pencatatan transaksi terintegrasi dengan teknologi modern, dimana memiliki kode unik yang tak bisa dirubah (kekal) yang merevolusi cara kerja internet, perbankan dan hal-hal lainnya.
Teknologi Blockchain sering disebut-sebut sebagai solusi terbaik untuk inefisiensi atau pemborosan di sektor keuangan, tetapi juga memiliki potensi untuk membuat dampak sosial positif yang lebih luas jika diterapkan oleh pemerintah.
Apa kelebihannya?
Menurut konsultan Utuh Wibowo, teknologi ini instan, aman, efisien dan transparan.
Pengiriman data terjadi secara instan dan efisien. Semua transaksi dan penyimpanan data terjamin keamanannya karena tereplikasi di seluruh jaringan blockchain sehingga untuk mengubah satu data maka si peretas juga harus mengubah data yang sama di semua komputer pengguna yang lain di saat yang sama. Hal ini sangat tidak mungkin untuk dilakukan. Blockchain bersifat seperti sebuah buku besar dimana semua transaksi bersifat transparan dan bisa dicek oleh semua orang sehingga memastikan kredibilitasnya
Selain itu teknologi Peer-to-Peer. Transaksi menggunakan teknologi Blockchain bersifat peer-to-peer, dalam arti sebuah data (dapat berupa pesan, uang, atau informasi penting) dapat dipindahkan dari satu pengguna ke pengguna yang lain tanpa bantuan pihak ketiga untuk memprosesnya. Dengan Blockchain, kita tidak lagi perlu lagi bergantung pada satu server karena seluruh transaksi tereplikasi ke seluruh jaringan sehingga terhindar dari berbagai bentuk penipuan karena data yang dimodifikasi, server down, atau akun yang diretas. (marloft)