Dukung Pengembangan Bali Baru, Ini Program Kemenhub dan Alokasi Anggarannya
Jumat, 08 November 2019, 08:47 WIBBisnisNews.id -- Kementerian Perhubungan komit mendukung program Pemerintah mengembangan destinasi wisata baru, untuk menjadikan beberapa baru bali di Tanah Air. Tahun 2020, Kemenhub mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,95 triliun untuk melakukan peningkatan kapasitas dan aksesibilitas transportasi laut, darat, perkeretaapian, dan udara di 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Dengan dengan rincian, Rp1,04 Triliun untuk KSPN Danau Toba, Rp1,25 Triliun untuk KSPN Borobudur, Rp40,3 Miliar untuk KSPN Mandalika, Rp435,04 Miliar untuk KSPN Labuan Bajo dan Rp129,89 Miliar untuk Destinasi Unggulan Likupang.
“Bapak Presiden Jokowi meminta kami untuk memastikan apa yang kami bangun dan kembangkan itu bisa “delivered” atau dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. Tentunya untuk mewujudkan itu, kami tidak bisa bekerja sendiri. Perlu kolaborasi dengan berbagai mitra kerja seperti : Kementerian Pariwisata, Kementerian PUPR, Kementerian BUMN dan melibatkan sektor swasta dalam pengembangan infrastruktur transportasi,” kata Menhub Budi Karya di Jakarta.
Sampai tahun 2019, Kemenhub telah melakukan perencanaan pembangunan dan rehabilitasi fasilitas transportasi di 5 (lima) Bali Baru. Seperti halnya Di Danau Toba, sejumlah infrastruktur transportasi telah dan akan dibangun yaitu : melakukan pembangunan/rehabilitasi 12 Pelabuhan Danau, membuat satu kapal penyeberangan Ro-Ro dan satu unit Bus Air.
Selanjutnya memberikan subsidi operasional angkutan antarmoda, fasilitas integrasi angkutan jalan, peningkatan jalur KA lintas Araskabu – Tebing Tinggi – Siantar sepanjang 35 km’sp (SBSN), DED pembangunan jembatan dan sistem persinyalan dan telekomunikasi serta bangunan stasiun juga pembuatan runway strip tahap I Bandara Sibisa.
Di kawasan Borobudur, menurut Menteri Budi, Kemenhub akan membangun jalur KA Solo Balapan Bandara Adi Soemarmo, membangun KA Bandara Yogyakarta Internasional Airport – Kulonprogo, elektrifikasi jalur KA lintas Yogyakarta-Solo, menyubsidi operasional angkutan antarmoda, fasilitas intergrasi angkutan jalan, fasilitas perlengkapan jalan.
Selanjutnya, kata dia, proyek DED pembanguann jembatan dan sistem persinyalan dan telekomunikasi serta bangunan stasiun. Di Kawasan Mandalika akan dilakukan pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan, perbaikan fasilitas integrasi angkutan jalan, membiayai subsidi operasional angkutan antaramoda di Mandalika, merehabilitasi Pelabuhan Pamenang, dan melanjutkan pembanguna Pelabuhan Faspel Gili Terawangan.
Untuk destinasi Likupang, menurut Menteri Budi, akan dilakukan peningkatan fasilitas di Pelabuhan Likupang, membangun Kapal Bottom glass di Bunaken, merehabilitasi Pelabuhan Penyeberangan Likupang, merehabilitasi Pelabuhan Penyeberangan Lembeh.
Terakhir di Labuan Bajo, tambah dia, Kemenhub akan memberikan subsidi operasional antarmoda, memberikan fasilitas integrasi angkutan jalan, pengadaan 2 unit kapal bottom glass seperti di Likupang, melakukan pengembangan Terminal Kargo Pelabuhan Labuan Bajo, pembebasan lahan untuk pengembangan bandara, pemotongan bukit daerah transisional dan perpanjangan runway dari 2450 m x 45 m menjadi 2650 m x 45 m termasuk marking dan pengawasan.
“Tentunya pengembangan yang dilakukan tidak bisa hanya mengandalkan APBN tetapi juga perlu partisipasi sektor swasta nasional maupun asing. Seperti di Bandara Labuan Bajo, kami sedang lakukan kerjasama pengembangan infrastruktur bandara melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang diminati sejumlah investor nasional maupun asing. Seperti diamanatkan bapak Presiden agar 5 Destinasi wisata bisa segera dipromosikan pada tahun 2020, fokus kami pada tahun 2020 adalah menyelesaikan target tersebut,” pungkas Menhub Budi.(helmi)