Duterte Perintahkan Tentara Tembak Alat Kelamin Pemberontak Wanita
Senin, 12 Februari 2018, 21:31 WIBBisnisnews.id - Presiden Rodrigo Duterte pekan lalu mengatakan kepada tentara untuk menembak pemberontak perempuan di alat kelamin mereka.
Menghadapi sekelompok mantan pemberontak komunis pada 7 Februari, Duterte tampaknya mendorong Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) untuk menargetkan perempuan dalam konflik.
"Katakan pada tentara. Ada perintah baru. Kami tidak akan membunuhmu. Kami hanya akan menembak vagina anda," katanya.
"Jika tidak ada vagina, maka tidak ada gunanya," lanjutnya menyiratkan bahwa wanita tidak berguna tanpa alat kelamin mereka, menurut laporan media lokal.
Kepresidenan Duterte sampai saat ini telah didefinisikan oleh kekerasan dan seringkali memakai bahasa misoginisistik.
Karena perintahnya untuk membunuh semua pengguna dan bandar narkoba di negara tersebut, ribuan orang Filipina telah ditembak mati.
Duterte secara teratur merendahkan dan mengancam wanita, namun bersikeras bahwa itu hanya lelucon belaka. Baru minggu lalu juru bicaranya, Harry Roque, menuduh wanita bereaksi berlebihan terhadap komentar presiden. "Itu lucu. Ayolah. Tertawa saja," katanya.
Ucapan Duterte mulai beredar selama akhir pekan, dengan kelompok feminis dan hak asasi manusia mengungkapkan kemarahan dan kekecewaan mereka.
Pernyataan terbaru Duterte mendorong kekerasan terhadap perempuan, berkontribusi pada impunitas terhadap hal tersebut, dan selanjutnya menegaskan dirinya sebagai figur macho-fasis yang paling berbahaya di pemerintahan saat ini, "kata seorang perwakilan dari Gabriela, sebuah organisasi feminis seperti dikutip dari The Washington Post.
"Dia mendorong AFP untuk melakukan lebih banyak pelanggaran hak asasi manusia, pelanggaran berat hukum humaniter internasional, dan terorisme negara terhadap perempuan dan masyarakat ke tingkat baru." (marloft)