Edi dan Ktut Tak Mampu Tambah Medali Angkat Besi
Selasa, 16 Mei 2017, 23:10 WIBBisnisnews.id - Dua lifter andalan Indonesia, Edi Kurniawan dan Ktut Ariana yang turun di kelas 77kg tak mampu saingi kekuatan peraih medali perunggu Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Mahmoud Mohammed dari Mesir pada Islamic Solidarity Games (ISG) IV/2017.
Tampil di Azal Arena Weightlifting Academy Baku, Azerbaijan, Selasa (16/5/2017), Edi Kurniawan terkena diskualifikasi karena gagal melakukan angkatan Clean and Jerk seberat 170kg. Sedangkan, Ktut Ariana hanya mampu menempati peringkat ke-6 dengan total angkatan 307kg (Snatch 137kg, Clean and Jerk 170kg)
Medali emas kelas ini direbut Mahmoud dengan total angkatan 384kg (Snatch 158kg, Clean and Jerk 190kg). Sedangkan medali perak direbut Al Hussein (Irak) dengan total angkatan 320kg (Snatch 141kg, Clean and Jerk 179kg) dan perunggu direngkuh Erdogdu (Turki) dengan total angkatan 319kg (Snatch 146kg, Clean and Jerk 173kg).
Direktur Program Kepelatihan Performa Tinggi Lomba 1 Satlak Prima, Hadi Wihardja mengatakan, perjuangan Edi dan Ktut sudah maksimal untuk bisa memberikan yang terbaik. Namun, keduanya tidak mampu menyangi kekuatan lawan-lawannya.
"Mahmoud itu peraih medali perunggu Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dan pantas mendapatkan medali emas. Total angkatannya sangat jauh di atas lawan-lawannya," kata Hadi Wihardja yang langsung menyaksikan pertandingan.
Edi Kurniawan, kata Hadi, hanya mampu melakukan angkatan Snatch 141kg sedangkan Clean and Jerk 170kg mengalami kegagalan ddan terkena diskualifikasi.
Sementara itu, Ktut Ariana yang sukses melakukan angkatan Snatch 137kg dan Clean and Jerk 170kg gagal menaikkannya menjadi 181kg. "Pada angkatan pertama Clean and Jerk 170kg, Ktut sukses. Tetapi, pada angkatan kedua dengan menaikkan berat barbel menjadi 181kg gagal. Begitu juga pada angkatan ketiga dengan kembali menaikkan barbel menjadi 183kg," katanya. (Gungde Ariwangsa)