Ekonomi Digital Tumbuh Positif, 2019 Diprediksi Capai Rp566 Triliun
Jumat, 01 November 2019, 19:28 WIBBisnisNews.id -- Pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia iperkirakan akan terus tumbuh ditahun-tahun selanjutnya. Terlebih setelah Palapa Ring mulai beroperasi secara penuh per Agustus 2019 lalu. Tidak berlebihan bila disebut negeri kepulauan ini disebut sebagai digital archipelago.
"Kehadiran Palapa Ring dimaksudkan untuk memberi pelayanan prima kepada seluruh masyarakat Indonesia. Saat ini, lebih dari 60 persen penduduk atau sekitar 171 juta merupakan pengguna internet."
Demikian terungkap dalam Diskusi Forum Merdeka Barat (FMB) di Jakarta, kemarin. Sementara, pembicara yang hadir adalah Menteri Kominfo Johnny G Plate, Dirut Bakti Anang Latief, Vice President Media & Digital PT Telkom Asli Brahmana, Vice President Ruangguru Ritchie Goenawan, dan CEO ARUNA Farid Naufal Aslam.
Baca Juga
Data BPS menyebutkan, sebut Menkominfo Johnny G Plate, ekonomi digital di Indonesia terus berkembang dan tumbuh dengan pesat. Dari sisi pendapatan misalnya, pada 2018 pendapatan ekonomi digital pada 2018 mencapai 27 miliar Dolar AS. Nilainya diprediksi bakal terus melejit pada tahun 2019 mencapai US$40 miliar atau setara Rp566 triliun.
Dalam kondisi jaringan yang sedemikian prima itu, pemerintah meyakini berbagai potensi bisnis di bidang digital akan semakin tumbuh dan berkembang. Tidak hanya di kota-kota besar, tapi juga di wilayah terpencil yang sekarang secara nyata sudah terhubung internet.
Adapun potensi ekonomi digital di Indonesia dari tahun ketahun makin besar. Hasil riset berjudul e-Conomy SEA 2019 yang dilansir Google, Temasek dan, Bain & Company menaksir potensi ekonomi digital di Indonesia bakal menyentuh US$ 133 miliar atau Rp1.862 triliun di tahun 2025 mendatang.
Potensi Pasar Besar
Luas wilayah dan jumlah penduduk sekitar 265 juta jiwa merupakan potensi pasar yang nyata dan cukup besar. Selain itu pembangunan infrastruktur dan ekosistem ekonomi digital yang terus membaik dan membuat Indonesia menjadi negara yang pertumbuhan omzet ekonomi digital yang paling moncer di kawasan Asean dengan raihan hingga 49 persen.
Masalahnya kemudian adalah bagaimana potensi besar ekonomi digital itu bisa dinikmati secara adil oleh seluruh masyarakat Indonesia? Bagaimana pemerintah bertindak dan mengambil kebijakan untuk melakukan distrusi akses ekonomi digital secara adil.(nda/ari)