Erdogan Mulai Kebanjiran Ucapan Kemenangan
Senin, 25 Juni 2018, 08:40 WIBBisnisnews.id - Tayyip Erdogan mulai dibanjiri ucapan "Selamat" dari sejumlah kepala negara atas kemenangannya pada penghitungan sementara hasil pemilihan umum presiden dan parlemen Turki, Minggu (24/6/2018)
Klaim kemenangan AKP sebagai partai pengusung Erdogan cyjyp menarik perhatian dunia. Namun klaim itu membuat kelompok oposisi ketar-ketir, karena belum ada hasil resmi dari perhitungan pemilihan umum.
Bahkan partai oposisi menyindir, terlalu dini mengakui kemenangan. Kelompok oposisi itu berharap suara Erdogan tidak mencapai 50 persen agar terjadi pemungutan suara presiden putaran kedua pada 8 Juli mendatang.
Namhn Erdigan telah menyampaikan pernyataan politiknya yang sangat singkat dengan mengatakan, rakyat Turki telah mengamanatkan dirinya melanjutkan sebagai presiden.
"Rakyat telah mengamanatkan kepada kami untuk meneruskan kepresidenan dan pemerintahan eksekutif," kata Erdogan saat perhitungan suara masih berlangsung
"Saya berharap tidak ada orang yang menggugat hasil ini dan merusak demokrasi," kata dia.
Erdogan (64), yang merupakan penguasa paling populer dalam sejarah modern Turki, kemudian melambaikan tangannya dari atap sebuah bus di Istanbul di antara para pendukungnya.
Presiden yang terpilih pada pemilu Minggu akan punya kewenangan yang lebih besar sesuai dengan hasil referendum 2017 lalu. Dalam konstitusi yang baru, Erdogan bisa menjadi presiden untuk dua kali masa jabatan sampai 2028.
Sekutu koalisi AKP, yaitu kubu nasionalis partai MHP secara mengejutkan berhasil merebut banyak suara sehingga koalisi Erdogan akan memiliki kursi mayoritas di parlemen.
"Ini bisa mempercepat reformasi," kata Wakil Perdana Menteri Turki, Mehmet Simsek, dalam akun Twitternya.
Di sisi lain, rival utama Erdogan, Muharrem Ince dari partai CHP meminta para pengawas pemilu untuk tetap bertahan di tempat pemungutan suara untuk memastikan tidak adanya kecurangan pemilu.
Dengan suara masuk sebesar 99 persen dalam pemilu presiden, Erdogan kini memiliki 52,5 persen suara, jauh meninggalkan Ince yang hanya mendapatkan 31 persen, demikian media setempat melaporkan.
Kelompok oposisi sekarang meragukan akurasi dan kehandalan angka hitung cepat yang disiarkan kantor berita negara Anadolu. Lembaga pers ini adalah satu-satunya penyiar hasil hitungan resmi.
Pihak oposisi dan organisasi sipil telah menempatkan hampir setengah juta pengawas di tempat pemungutan suara. Mereka mengatakan bahwa tudingan kecurangan pada referendum 2017 semakin membuat banyak orang meragukan keadilan pemiu pada Minggu.
Dalam pemilu parlemen, partai AKP memenangi 42 persen suara sementara sekutu mereka MHP 11 persen, demikian data dari 99 persen suara yang masuk menunjukkan.
Sedangka kubu oposisi, CHP mendapat 23 persen dan partai pro-Kurdi HDP 11 persen. (Ari)