Festival Crossborder Hipnotis 15 Ribu Wisatawan di Timor Leste
Minggu, 25 November 2018, 21:24 WIBBisnisnews.id - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) kembali menggelar Festival Crossborder pada 23-24 November. Ras Muhamad yang menjadi bintang tamu pada festival tersebut mampu membius para penonton yang hadir dengan alunan penuh energi yang menjadi ciri khasnya.
Bila sebelumnya festival tersebut diselenggarakan di daerah Papua, kali ini lokasi Crossborder bergeser menuju Nusa Tenggara Timur (NTT) tepatnya di Lapangan Umum Kefamenanu Timor Tengah Utara (TTU).
“Ras Muhamad selalu tampil apik dan ciamik, saat tampil di Crossborder Skouw dan Keerom mampu membuat ribuan wisatawan mancanegara berbondong-bondong datang untuk bergoyang reggae bersama. Kali ini kami geser ke NTT, penikmat reggae disinipun terlihat sangat antusias,” kata Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional III Kemenpar Muhammad Ricky Fauziyani, Sabtu (24/11/2018).
Tidak kurang dari 15.000 masyarakat dan wisatawan mancanegara yang memadati lokasi, terhanyut dengan alunan musik yang membuat mereka bernyanyi dan menari bersama-sama.
“Masyarakat yang hadir terlihat sangat energik bernyanyi dan menari bersama. Seperti kita ketahui bersama, musik reggae ini bahasa universal yang mudah diterima oleh siapa saja,” kata Ricky.
Secara keseluruhan, festival ini sudah menunjukan kapasitasnya sebagai tambang wisatawan mancanegara dari Timor Leste. “Total wistawan Timor Leste datang pada saat acara penyelenggaraan ini mencapai 1.164 wisman. Ini melebihi target kami,” jelas Ricky
Sementara itu, Menteri Pariwisata (Menpaar) Arief Yahya mengapreassi gelaran ini. Baginya pariwisata perbatasan atau border tourism jumlahnya sangat besar di dunia. Ia mencontohkan negara-negara di Eropa yang jumlah kunjungan wisatawannya besar karena ditunjang dengan border tourism.
Seperti Perancis yang setiap tahunnya mencapai 80 juta atau Spanyol yang mencapai 85 juta wisatawan. Begitu juga dengan negara-negara kecil di Eropa yang memiliki jumlah wisatawan mencapai 10 juta karena ditopang oleh wisatawan perbatasan yang baik.
“Semoga Crossborder di Indonesia juga bisa terus memberikan kontribusi kepada kunjungan wisatawan. Potensi di NTT sangat menjanjikan. Musik reggae seperti ini sangat berpengaruh positif,” tutup Menpar. (Rayza)