Gadis Yang Akan Operasi Mata Akhirnya Bisa Masuk Amerika
Selasa, 07 Februari 2017, 14:17 WIBBisnisnews.id-Fahimeh Kashkooli 33 tahun mahasiswi program master bidang hukum di Fordham University, New York akhir bernapas lega menyambut kedatangan anak gadisnya Alma Kashkooli 12 tahun,
di bandara internasional John F.Kennedy New York, Senin.
Puteri kesayangannya yang akan operasi mata itu nyaris batal masuk Amerika karena kebijakan politik Donald Trump. Fahimeh sendiri tjbggal di Amerika Serikat dengan visa pelajar dan berharap operasi mata anaknya yang hanya bisa dilakukan di Amerika itu bisa segera dilaksanakan.
Fahimeh menyambut sang putrii yang berjalan diantara kerumunan penumpang dan disambut sejumlah wartawan yamg menantinya. Dia mengatakan, rasa haru dan gembura melihat kehadiran anaknya.
" Saya tidak mampu menyampaikan perasaan dengan kata-kaya. Sekarang saya merasa lega," kata Fahimeh dengan suara patau pelan saat menanti di bandara internasional John F.Kennedy Senin malam.
Seperti dikutif Reuter, selama beberapa tahun Alma Kashkooli (12) memang sering mengunjungi ibunya di AS dan mencari pengobatan termasuk melakukan operasi di San Diego untuk penyakit matanya yang langka. Disebutkan,penyakit matanya yang aneh itu dan harus terus diobati.
Alma dijadwalkan tiba di AS pada 31 Januari 2017, dua hari setelah pembatasan perjalanan diberlakukan, guna menjalani operasi di rumah sakit anak di Pittsburg.
Para dokter di rumah sakit itu mendesak agar ibu gadis itu, segera mengoperasikan putrinya.
Pada saat pembatasan perjalanan yang ketat diberlakukan hanya dua hari menjelang keberangkatan putrinya, Kashkooli (33) terpukul dan hampir tidak mampu berkata-kata.
"Saya tidak bisa memberitahunya, malaikat kecilku, bahwa kamu tergolong ancaman bagi negeri ini," katanya.
Seperti diketahui, Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang kontroversial bulan lalu, yaitu melarang masuk warga negara dari tujuh negara dengan penduduk mayoritas Muslim, termasuk Iran, Kashkooli merasa posisinya juga tidak memungkinkan.
Dia tidak dapat pergi dan membawa putrinya kembali dari Iran, atau dia tidak dapat kembali masuk dan juga tidak bisa membawa anak gadisnya menjalani operasi.
" Anak itu punya visa yang berlaku sah, tetapi menghadapi masalah koneksi," kata jaksa Gordon Caplan dari badan hukum Willkie Farr and Gallagher yang memberikan jasa bantuan hukum secara gratis bagi keluarga tersebut.
Visa Alma saat ini berlaku untuk tinggal di AS selama visa pelajar ibunya masih berlaku. Namun visa tersebut menjadi tidak berguna akibat perintah pembatasan, tetapi akhirnya bisa dipulihkan melalui keputusan pengadilan yang memberi penangguhan sementara atas larangan tersebut.
Pada Senin, perjalanan jauhnya melewati pabean AS menarik perhatian banyak orang.
Menghadapi kemungkinan yang mengkhawartirkan atas permohonan banding di Pengadilan Negeri AS yang sewaktu-waktu dapat mengeluarkan peraturan baru secara nasional, pengacara keluarga terlihat gugup ketika berjalan melewati mahasiswa hukum yang berkumpul di bandara. (Ari)