Gagal Dapat Anggaran, Olahraga DKI Rancang Jak Prima
Senin, 11 September 2017, 12:32 WIBBisnisnews.id – Terancam gagal mendapatkan anggaran dari pemerintah Ibukota, Forum Cabang Olahraga DKI Jakarta merancang suatu program untuk pembinaan atlet dalam sisa waktu 2017 dengan anggaran sebesar Rp 29 milyar.
“KONI DKI Jakarta terancam tidak bisa mendapatkan anggaran dari APBD yang sudah disetujui sebesar Rp 82 milyar karena itu kami harus bisa merancang sutau program untuk menyelamatkan pembinaan atlet,” ujar Koordinator Forum Cabang Olahraga DKI Jakarta, Alex Asmasoebrata di Jakarta, Kamis (7/9/2017).
Menurut Alex gagalnya KONI DKI mendapatkan anggaran dari pemerintah karena terbentur peraturan yang mengharuskan suatu organisasi kemasyarakatan memenuhi persyaratan legalitas.
Persyaratan itu tidak bisa dipenuhi karena KONI DKI Jakarta sejauh ini masih dibalut kasus dualisme kepengurusan yaitu yang diketuai Doddy Amar di satu pihak dan di pihak lain ada pula yang diketuai Yudi Suyoto. Kasus ini sedang ditangani Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI). Dan kondisi ini membuat KONI DKI dinilai tidak memiliki legalitas.
“Selama KONI DKI tidak memiliki legalitas, maka tidak ada satupun pejabat DKI yang berani menyalurkan dana tersebut, karena sudah pasti akan diseret KPK. Dan jika sampai dilantiknya Gubernur yang baru Oktober nanti, kedua kubu belum juga berdamai. Dapat dipastikan anggaran untuk olahraga DKI itu akan hangus,” ujar Alex.
Menurut Sekretaris Frum Cabor DKI Widodo, agar tidak terjadi kekosongan pembinaan, terutama terhadap atlet elit DKI yang selama ini sudah terbukti kiprahnya mengharumkan nama DKI Jakarta di kancah nasional maupun Internasional, untuk itu kami menyiapkan program high performance semacam Satlak Prima di Kementerian Pemuda dan Olahraga RI.
“Kami membuat Jak Prima di bawah naungan Dinas Pemuda dan Olahraga (Disorda) tingkat DKI Jakarta dengan anggaran sebesar Rp 29 milyar yang insya Allah akan disyahkan bulan ini, sehingga bisa digunakan untuk bulan Oktober – Desember 2017,” ujar Widodo.
Sementara itu, kisruh dualisme kepengurusan KONI DKI, menurut Alex tidak ada tanda-tanda perdamaian karena dari kubu Doddy Amar mau menang sendiri. “Dia tidak mau berbagi, dia mau menang sendiri, tidak mungkin terjadi perdamaian jika kondisinya seperti itu,” tegas Alex. (Rayza Nirwan)