Gulirkan Kompetisi Antardaerah, PB PTMSI Siap Rangkul BUMN Dan BUMD
Sabtu, 20 Mei 2017, 23:10 WIBBisnisnews.id - Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI) wajah baru mengharapkan dukungan dari perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan swasta dalam mengelar kompetisi antarkota di seluruh Tanah Air. Kompetisi ikon baru PB PTMSI ini untuk meningkatkan prestasi tenis meja Indonesia di tingkat internasional.
Rapat kerja nasional (Rakernas) Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI) ditandai dengan reshuffle kepengurusan demi makin mendinamiskan pergerakan organisasi dalam menelorkan pemain-pemain andalan Merah Putih. Dari hasil penyegaran kepengurusan ini digulirkan program-program yang menjadi ikon ke depan PB PTMSI di bawah kepemimpinan Ketua Umum Ir HM Lukman Edi Msi.
Dalam perombakan kepengurusan itu Wakil Ketua Umum Anton Suseno bergeser menjadi Ketua Harian. Sekjen Robert Hermawan menggantikan Anton di posisi Wakil Ketua Umum. Kemudian posisi Sekjen diisi muka baru Lukman Jambi. Wajah baru Hans Siregar juga muncul mengisi jabatan Bendahara Umum Hans Siregar.
Usai penutupan Rakernas yang diikuti 27 Pengurus Provinsi (Pengprov) PTMSI di Hotel Prayana, Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (20/5), Anton Suseno dengan didampingi Hans Siregar kepada para awak media mengemukakan, penyegaran kepengurusan ini untuk menggerakkan organisasi lebih dinamis dan solid. Ini dibutuhkan untuk makin meningkatkan eksistensi PB PTMSI. Selain itu juga demi menghadapi tantangan berat menghadapi berbagai event penting dengan puncaknya Asian Games 2018 yang akan dilaksanakan di Indonesia.
"Dari Rakernas ini juga disetujui untuk pembentukan Badan Kompetisi Nasional dan Badan Kepelatihan Nasional. Pembentukan badan ini bertujuan untuk menggelorakan daerah dalam melahirkan pemain-pemain andalan Indonesia. Kita ingin daerah sebagai ujung tombak pembinaan memiliki wadah kompetisi yang berjenjang dan terarah," kata Anton yang mantan petenis meja andalan Indonesia itu.
Disebutkan, Badan Kompetisi Nasional sudah menyiapkan beberapa bentuk kompetisi. Salah satunya, segera menggulirkan kompetisi antardaerah. Fromat pelaksanaannya menggunakan sistem invitasi. Dari sini akan disaring pemain yang akan dibina dalam pemusatan latihan nasional jangkap panjang.
Sementara itu Hans Siregar menyatakan, kompetisi antardaerah itu akan menjadi ikon PB PTMSI. Untuk itu dia akan berusaha keras untuk mencarikan dana penopang kompetisi itu sehingga bisa berjalan dengan teratur. Diharapkan perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan juga swasta bisa memberikan dukungan.
"Kami sedang menyusun program yang akan ditawarkan kepada pihak sponsor. Tentunya kami akan aktif jemput bola dengan melakukan pendekatan kepada pihak sponsor baik swasta, BUMN maupun BUMD," tutur Hans.
Peran serta para sponsor itu sangat dipengaruhi oleh kepastian dalam menyikapi dualisme kepengurusan tenis meja di Tanah Air. Sebagai anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat yang sah, PB PTMSI pimpinan Lukman Edi seharusnya mendapat pengakuan dari seluruh lembaga olahraga nasional, KONI, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan pemerintah. "Sebagai anggota KONI maka PB PTMSI yang sah," tegasnya.
Wakil dari Pengprov, Juardin menyatakan, seharusnya KONI Pusat tegas mengambil sikap dengan mendukung PB PTMSI. Tidak perlu lagi untuk mendorong KOI dan Kemenpora untuk mengakui PB PTMSI sebagai anggota KONI Pusat yang sah. "Kami di daerah membutuhkan kepastian ini. KONI Pusat harus menggariskan kepada KONI-KONI daerah hanya PB PTMSI yang menaungi Pengprov PTMSI," katanya.
Menyangkut masalah rencana PB PTMSI menggugat KOI ke Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI), Anton menyatakan, semuanya akan disiapkan secara matang. Untuk itu pihaknya selain menyiapkan pengacara juga akan terus berkoordinasi dengan pimpinan KONI Pusat. "Kita juga sudah menyiapkan klarifikasi ke ITTF, ATTU, SEATA. Jika perlu ke CAS untuk tingkat internasional," paparnya. (Rianto Monroe)