ICAO Sederhanakan Aturan MRO
Minggu, 25 Desember 2016, 23:50 WIBBisnisnews.id - ICAO mengembangkan serangkaian perubahan regulasi yang bertujuan mengurangi duplikasi pengawasan dan sertifikasi AMO (Approved Maintenance Operations).
" Badan ini bekerja untuk memperbaiki dan harmonisasi standar global AMO," kata Maimuna Taal-Ndure, petugas teknis kelaikan ICAO di Aviation Week Network. Mereka juga berharap bisa mendorong regulator untuk mengakui dan menerima sertifikasi negara-negara lain, bukan melakukan tinjauan sendiri.
Sebagai langkah pertama, ICAO akan melakukan perubahan yang dimulai dari Annex 6 tentang pengoperasian pesawat terbang sampai Annex 8 yang meliputi kelaikan.
" Langkah ini diharapkan dapat menghilangkan kebingungan tentang siapa yang mengeluarkan persetujuan, apakah negara asal maskapai atau negara asal registri pesawat," kata Taal-Ndure. Konfirmasi akhir yaitu tanggung jawab persetujuan dikeluarkan oleh negara asal registri pesawat.
Proposal ini telah dikirimkan ke seluruh negara dan diharapkan mulai diadopsi tahun 2017. Akan ada periode bagi tiap negara untuk menyesuaikan dengan aturan mereka sendiri, dan hal ini akan berlaku mulai 2020.
Selain itu, ICAO sedang mengembangkan revisi dokumen pedoman Annex 8, yang mencakup pergeseran tanggung jawab dan perbaikan standar proses sertifikasi untuk AMO. Tujuannya agar revisi ini dapat diterbitkan pada kuartal kedua tahun 2017 dan dapat diterapkan bersama dengan Annex 8 di tahun 2020.
Proposal lainnya adalah pengakuan untuk negara yang mengeluarkan sertifikasi dan pengawasan, serta pengurangan duplikasi. Fase pertama, ICAO akan meng-upgrade materi bimbingan standar. Sedangkan persyaratan lebih rinci untuk AMO bisa merujuk ke Badan Keselamatan Penerbangan Eropa (EASA) dan FAA.
Dan untuk persetujuan panel kelaikan udara, ICAO akan mengajukan proposal di tahun 2017. Hal ini dimaksudkan supaya mulai berlaku dari 2022.
Proposal ICAO berikutnya yaitu pengembangan ketentuan tentang penggunaan standar umum di tingkat regional, pooling audit antara otoritas penerbangan sipil, dan investigasi bersama antar AMO. Proposal ini akan dikembangkan tahun 2018 untuk diaplikasikan pada 2024. (marloft/syam)