INACA dan IBS Sofware Hadirkan Para Ahli, Bahas Beragam Masalah Industri Penerbangan
Kamis, 26 September 2024, 14:37 WIBBISNISNEWS.id - Industri penerbangan semakin bergantung pada teknologi canggih untuk mengefisienkan operasional dan meningkatkan keselamatan. Namun, maskapai sering menghadapi gangguan yang kompleks dalam operasional.
Seiring berkembangnya teknologi serta perubahan situasi dan kondisi, masalah terkait manajemen operasional dan awak pesawat serta penanganan penumpang, menjadi lebih rentan terhadap gangguan.
Hal ini dapat menciptakan efek domino, yaitu menyebabkan inefisiensi dan kerugian finansial yang signifikan bagi maskapai penerbangan.
Untuk mengurangi tantangan ini, maskapai penerbangan harus mengadopsi strategi proaktif yang memanfaatkan inovasi teknologi terbaru untuk mendapatkan solusi yang efektif.
Seluruh permasalah tersebut diuraikan dalam Focus Group Discussion (FGD) tentang Penanganan Gangguan dalam Operasional Penerbangan yang diselenggarakan INACA dan IBS Software, penyedia solusi SaaS (Software As A Service) terkemuka untuk industri perjalanan secara global, pada Kamis, 26 September 2024, di Jakarta.
FGD dengan tema "Proactive Disruption Management on a Single-Source Airline Operations Platform" tersebut dibuka oleh Wakil Ketua I INACA, Arif Wibowo, dan dihadiri perwakilan maskapai anggota INACA.
Pembicara dalam FGD ini adalah expert dari IBS Software’s yang terdiri dari VP for Airline Operations Mr. Thierry Pfeiffer, VP and Region Head Mr. Sunil George, dan Regional Head of Marketing Ms. Jeanette See.
Arif Wibowo menyampaikan, FGD ini menjadi sangat penting dan strategis untuk mengatasi gangguan dalam operasional penerbangan karena dampaknya dapat meningkatkan biaya operasional penerbangan .
" FGD ini adalah langkah kolaboratif untuk membantu proses pemulihan dalam industri penerbangan Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional pasca pendemi Covid-19. Saya mendorong para peserta untuk memanfaatkan wawasan yang diperoleh di sini dan menerapkannya pada operasional sehari-hari mereka," ujar Arif.
Seperti diketahui, sektor penerbangan Indonesia masih perlu bekerja keras memulihkan industrinya yang terdampak signifikan dari pandemi COVID-19 pada tahun 2020 hingga 2022 lalu.
Upaya-upaya yang sedang dilaksanakan, termasuk diskusi seperti FGD ini, sangat penting untuk merevitalisasi industri dan meningkatkan ekonomi nasional.
IBS Software:
IBS Software adalah penyedia solusi SaaS terkemuka untuk industri perjalanan secara global, mengelola operasi misi kritis untuk pelanggan di industri penerbangan, perhotelan, tour & kapal pesiar, dan sumber daya energi. Solusi IBS Software untuk industri penerbangan mencakup operasi armada & awak, pemeliharaan pesawat terbang, layanan penumpang, program loyalitas, perjalanan staf, dan manajemen kargo udara.
Di sektor perhotelan, IBS Software menawarkan platform terpadu berbasis cloud untuk hotel dan penjual perjalanan, termasuk reservasi pusat (CRS), manajemen properti (PMS), manajemen pendapatan (RMS), pusat panggilan, mesin pemesanan, loyalitas, dan distribusi. Untuk industri tour dan kapal pesiar, IBS menyediakan platform digital yang komprehensif dan berpusat pada pelanggan yang mencakup solusi darat, online, dan di kapal.
Di industri energi & sumber daya, IBS Software menyediakan solusi manajemen logistik yang mencakup perencanaan logistik, operasi & manajemen akomodasi.
Bisnis Konsultasi dan Transformasi Digital (CDx) berfokus pada mendorong inisiatif transformasi digital pelanggannya, memanfaatkan pengetahuan domain, teknologi digital, dan keunggulan rekayasa. IBS Software beroperasi dari 17 kantor di seluruh dunia. (*/syam)