INASGOC Klaim Pelaksanaan Lebih Bergengsi
Kamis, 28 September 2017, 17:45 WIBBisnisnews.id - Ternyata pelaksanaan Asian Games di Jakarta-Palembang 2018 mendapat perhatian khusus dari Komite Olimpiade Internasional (IOC). Makanya, cabang olahraga (cabor) Olympic yang dipertandingkan harus mengacu pada nomor-nomor yang dipertandingkan pada Olimpiade Tokyo 2020.
"Ini pertama kali pelaksanaan Asian Games mempertandingkan cabor Olympic yang mengacu pada nomor-nomor Olimpiade. Makanya, pelaksanaan Asian Games di Jakarta-Palembang 2018 lebih bergengsi karena ditetapkan IOC sebagai ajang kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020," kata Ketua Komite Eksekutif KOI Bidang Sports Development, Harry Warganegara di Jakarta, Rabu (27/9/2017) menanggapi adanya keluhan dari sejumlah cabor yang mengaku dirugikan adanya pengurangan nomor-nomor andalannya pada Asian Games Jakarta-Palembang 2018.
Sebenarnya, kata Harry yang juga Wakil Sekjen Panitia Pelaksana Asian Games (INASGOC), sosialisasi tentang penetapan cabor olympic yang harus mengacu pada nomor-nomor Olimpiade Tokyo 2020 telah dilakukan pada Corcom Meeting VII dengan Dewan Olimpiade Asia (OCA) yang dihadiri Satlak Prima, Kemenpora dan Technical Delegate cabor yang dipertandingkan di Asian Games 2018.
"Penetapan nomor-nomor cabor itu sudah disepakati dalam Corcom Meeting VII. Makanya, pada sidang OCA Executive Board ke-70 dan OCA General Assemby ke-36 di Ashgabat, Turkmenistan, 18-20 September lalu, langsung disahkan," tegasnya.
Sebagai contoh, Harry menyebut, cabor taekwondo yang tadinya diusulkan 16 nomor terdiri dari 12 kelas Kyorugi dan 4 Pomsae dikurangi menjadi 12 nomor terdiri dari 8 kelas Kyorugi dan 4 Pomsae.
"OCA mensahkan 8 kelas Kyorugi itu mengacu pada Olimpiade dan tidak lagi mengacu pada pelaksanaan Asian Games sebelumnya. Nomor-nomor yang disahkan itu resmi dipertandingkan pada Olimpiade Tokyo 2020," jelas Harry.
Bukankah Indonesia dirugikan dengan adanya pengurangan tersebut? "Bagaimana kita dirugikan? Bukankah nomor Pomsae yang disebut sebagai andalan mendulang medali tetap dipertandingkan. Padahal, di Olimpiade Tokyo 2020 tidak dipertandingkan," tambahnya.
Selain nomor Pomsae, kata Harry, nomor Kata di cabor karate, down hill (sepeda), renang (50M), diving dan menembak yang ada tambahan nomer Asianya juga diakomodir OCA.
"Memang tidak semua kemauan kita diterima. Masih ada 3 nomor Compound (panahan) dan sport climbing 4 nomer yang tidak terpenuhi," tandasnya.
Sementara itu, Sekjen INASGOC, Eris Herryanto menambahkan, OCA tetap mengakomodir kepentingan Indonesia pada Asian Games 2018. "OCA itu tetap mengakomodir kepentingan Indonesia dengan mensahkan bridge, pencak silat dan Paragliding di Asian Games 2018. Padahal, ketiga cabor itu kan tidak pernah dipertandingkan pada Asian Games sebelumnya," tandas Eris.
Lantas bagaimana dengan Roller Sport (skateboarding dan roller skate) yang tidak pernah diusulkan tetapi bisa dipertandingkan? "Sport Discipline Skateboarding akan dimainkan di Olimpiade Tokyo 2020, dan IOC menganggap Asian Games 2018 sebagai sarana yang tepat untuk mempertandingkan cabang Olimpiade tersebut. Lagi pula, biaya pertandingan dan pembangunan venue tidak dibebankan kepada Indonesia," jawabnya. (Gungde Ariwangsa)