Inasgoc Lakukan Penunjukan Langsung Bila Diminta OCA
Selasa, 18 Juli 2017, 04:14 WIBSekjen Inasgoc, Eris Herryanto mengemukakan, dalam mengelola dana yang digelontorkan pemerintah maupun sponsor Inasgoc diberikan wewenang penuh
Bisnisnews.id - Panitia Asian Games 2018 (Inasgoc) memiliki kewenangan penuh dalam pengadaan kebutuhan pesta olahraga antarbangsa Asia yang akan dilaksanakan di Indonesia tahun depan. Pengadaan akan dilakukan dengan tender sedangkan penunjukkan langsung baru akan diambil bila ada permintaan dari OCA dan waktunya mendesak.
Sekjen Inasgoc, Eris Herryanto di Jakarta, Senin (17/7/2017), mengemukakan, dalam mengelola dana yang digelontorkan pemerintah maupun sponsor, kata Eris, Inasgoc diberikan wewenang penuh karena sebagai Satuan Kerja (Satker). "Inasgoc itu sebagai Satker karena di dalamnya ada unsur pemerintah di antaranya Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pembuat Surat Perintah Membayar (PPSPM), Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan (Pokja ULP), dan badan pengawas seperti halnya di Kementerian," katanya.
Meski memiliki wewenang penuh dalam pengadaan kebutuhan Asian Games 2018, kata Eris, Inasgoc tidak akan semena-mena tetapi melalui proses tender yang telah ditetapkan pemerintah. "Proses pengadaan barang diwajibkan melalui tender. Penunjukan Langsung (PL) hanya dilakukan bilamana ada permintaan Dewan Olimpiade Asia (OCA) atau waktunya tidak memungkinkan lagi," jelasnya.
Sasaran Inasgoc akan mengedepankan aturan yang ditetapkan pemerintah dalam masalah penggunaan dana untuk pelaksanaan Asian Games Jakarta-Palembang 2018.
"Saya garansi Inasgoc bisa mempertanggungjawabkan masalah administrasi keuangan. Sebab, kita selalu mengedepankan aturan yang ditetapkan pemerintah dalam penggunaan dana dari APBN maupun sponsor untuk mendukung pelaksanaan Asian Games Jakarta-Palembang 2018," kata Eris Herryanto.
Dalam mensukseskan pertanggungjawaban masalah administrasi keuangan, jelas Eris, Inasgoc akan melibatkan 40 personil keuangan. "Penambahan jumlah personil Inasgoc itu masih dalam tahap wajar. Bagaimana pun peningkatan akan terjadi karena khusus yang menangani masalah keuangan saja, kita libatkan 40 personil," tegasnya.
Berbicara masalah personil Inasgoc, kata Eris, setiap 3 bulan sekali akan dilakukan evaluasi kinerja. "Yang jarang hadir dan tidak kapable akan dicoret," katanya.
Untuk mensukseskan pelaksanaan Asian Games, Inasgoc telah menerima dana sebesar Rp500 miliar pada semester pertama. Kemudian di semester kedua, Inasgoc mengusulkan dana Rp1,8 triliun. Dan, semester ketiga akan diusulkan kembali Rp1,7 triliun pada bulan Januari 2018. "Jumlah anggaran yang diusulkan Inasgoc itu lebih efisien dibandingkan usulan awal yakni Rp8 triliun. Inasgoc hanya mengusulkan anggaran tidak mencapai Rp5 triliun," jelasnya lagi.
Lantas apa yang membuat Inasgoc bisa mengefisienkan dana pelaksanaan Asian Games 2018, Eris menjawab "Inasgoc bisa mengefisien penggunaan dana dengan tidak menggelar Asian Youth Games 2018 dan menggantinya dengan Test Event untuk 10 cabang olahraga dan pengurangan jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan," katanya.
Di Asian Games Jakarta-Palembang 2018 akan dipertandingkan 39 cabang olahraga. Yakni, aquatic, panahan, atletik, bulutangkis, baseball/softball, bola basket, boling, tinju, bridge, kayak/kano, balap sepeda, berkuda, anggar, sepak bola, golf, senam, handball, hoki, jetski, judo, kabaddi, karate, martial arts, jujitsu, pencak silat, wushu, modern, pargliding, rugby, layar, sepak takraw, menembak, panjat tebing, squash, tenis meja, taekwondo, tenis lapangan, triathlon, bola voli, angkat berat dan angkat besi. (Gungde Ariwangsa)