Indonesia Diperhitungkan Sebagai Macan Asia
Sabtu, 17 Juni 2017, 12:10 WIBBisnisnews.id - Indonesia berada di peringkat 87 dunia dalam Indeks Inovasi Global (GII) 2017 yang dirilis oleh INSEAD, Cornell University, dan World Intellectual Property Organization (WIPO).
Skor GII keseluruhan adalah nilai rata-rata Sub sektor Input dan Output Inovasi. Input Inovasi berisi lima elemen yang memungkinkan kegiatan inovatif yaitu (1) Institusi, (2) Modal dan penelitian, (3) Infrastruktur, (4) Kecanggihan pasar, dan (5) Kecanggihan bisnis. Sedangkan Output Inovasi memberikan informasi yang merupakan hasil kegiatan inovatif dalam perekonomian. Ada dua pilar output yaitu (6) Pengetahuan dan teknologi dan (7) Kreatifitas.
Indonesia turun satu peringkat dari GII 2016 (sebelumnya 86) dengan skor terendah terutama di elemen institusi mencakup politik, peraturan dan lingkungan bisnis. Dan memiliki skor cukup baik terkait perdagangan, kompetisi, dan skala pasar serta infrastruktur umum.
Peringkat global
Swiss, Swedia, Belanda, Amerika Serikat dan Inggris adalah negara paling inovatif di dunia menurut GII 2017. Swiss menduduki peringkat 1 selama 7 tahun berturut-turut. Ekonomi berpenghasilan tinggi mengambil 24 dari 25 spot teratas, dengan China sebagai satu-satunya pengecualian. Pada 2016, China menjadi negara ekonomi menengah pertama yang masuk ke 25 besar.
Prestasi Inovasi
GII 2017 mencatat adanya kesenjangan berkelanjutan dalam kapasitas inovatif antara negara maju dan negara berkembang dan tingkat pertumbuhan rendah untuk kegiatan penelitian dan pengembangan (Litbang), baik di tingkat pemerintah maupun perusahaan.
Namun, 17 negara dengan ekonomi menengah dan bawah melakukan inovasi jauh lebih baik daripada tingkat perkembangan mereka bisa diprediksi: 9 negara-negara ini berada di wilayah Afrika Sub-Sahara, termasuk Kenya dan Rwanda. Tiga lagi berasal dari Eropa Timur.
India di peringkat 60 global adalah ekonomi dengan peringkat teratas di Asia Tengah dan Selatan selama tujuh tahun berturut-turut dan sekarang mengungguli inovasi dibandingkan PDB per kapita. India telah menunjukkan perbaikan di bidang infrastruktur, kecanggihan bisnis, pengetahuan dan teknologi dan hasil kreatif.
Asia Tenggara
Di ASEAN, Singapura adalah pemain teratas dalam mayoritas indikator, dengan beberapa pengecualian. Filipina (peringkat global 73) memimpin dalam layanan ekspor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), sementara Vietnam (peringkat global 47) memimpin dalam belanja pendidikan, dan Thailand (peringkat global 51) kuat di ekspor barang-barang kreatif dan PDB untuk litbang yang dibiayai oleh bisnis.
Laporan tersebut menyatakan bahwa beberapa ekonomi ASEAN, khususnya, Indonesia (peringkat global 87), Filipina, Thailand, dan Vietnam, sekarang dianggap sebagai harimau Asia baru. Negara-negara ini semakin banyak berpartisipasi dalam sejumlah rantai nilai regional dan global, termasuk beberapa sektor yang relatif berteknologi tinggi.
Malaysia (peringkat global 37) menempati urutan kedua dalam kelompok ASEAN dalam belanja pendidikan, pengembangan klaster, kolaborasi penelitian universitas / industri, dan penggunaan TIK. Malaysia memiliki nilai tertinggi kedua dalam paten asal usul, artikel ilmiah dan teknis, dan layanan ekspor TIK. (marloft)