Indonesia Kalang Kabut Jelaskan Aturan Tambang Baru
Sabtu, 14 Januari 2017, 16:23 WIB
Bisnisnews.id - Pihak Indonesia kalang kabut menjelaskan aturan pertambangan baru yang telah mengguncang pasar komoditas dunia sejak pengumuman pada hari Kamis 12 Januari 2017.
"Peraturan tersebut telah disalahartikan, " katanya kepada wartawan hari ini.
Menteri ESDM, Ignatius Jonan mengatakan bahwa di bawah aturan baru, jumlah mineral bijih (ore) dan bauksit yang dapat diekspor oleh penambang individu akan sebanding dengan kapasitas smelter mereka.
Hal ini dikatakan Jonan menanggapi komentar analis bahwa pencabutan larangan ekspor yang telah disahkan sejak 2014, bisa membanjiri pasar global dan menghancurkan harga pasar.
Pengumuman kebijakan yang mengijinkan sebagian ekspor ore dan bauksit itu, telah membingungkan perusahaan tambang dari AS hingga Jepang dan membuat harga tembaga naik ke tingkat tertinggi dalam satu bulan. Saham produsen nikel termasuk Sumitomo Metal Mining Corp menjadi anjlok sesudahnya.
Saham Freeport-McMoRan Inc, AS yang mengoperasikan tambang tembaga terbesar kedua di Papua, jatuh setelah pemerintah menyatakan harus mengubah sistem operasi. Harga tembaga melonjak di London sebagai hasilnya.
Namun, Jonan mengatakan bahwa Kementerian telah menerima surat dari Freeport-McMoRan yang menegaskan komitmennya untuk mengkonversi ke izin usaha pertambangan khusus, yang penting ekspor konsentrat tembaga bisa berlanjut.
Analis Morningstar Sydney, Mathew Hodge mengatakan, "Hal ini adalah negatif bagi produsen Australia. Para produsen telah berhimpun apalagi China yang telah berinvestasi sebelum larangan tersebut diperkenalkan."
Pada Januari 2015, Virtue Dragon dari Cina telah mengumumkan rencana investasi senilai 5 miliar dollar untuk mendirikan smelter, pembangkit listrik dan pelabuhan. Imam Haryono, Dirjen Pembangunan Industri Regional Kementerian Perindustrian pada waktu itu mengatakan bahwa pemerintah sangat mendukung pendirian smelter itu karena sesuai dengan UU no. 4 tahun 200, yang melarang eskpor mineral yang belum diolah di dalam negeri.
Pada bulan Maret 2016, Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla dalam pertemuannya dengan pengusaha Cina di Hainan (23/3/2016), menjanjikan kemudahan bagi para investor China untuk berinvestasi di Indonesia. Realisasinya dilakukan dengan membantu investor yang menghadapi kendala perizinan termasuk penyediaan area kawasan industri. Saat itu, Virtue Dragon diketahui sudah berinvestasi sebesar 1 miliar dollar untuk produksi feronikel di kawasan industri Konawe, Sulawesi Tenggara.
Dan awal Desember 2016, sebanyak 130 pengusaha Tiongkok mengunjungi Indonesia, untuk memastikan Indonesia aman untuk melakukan pertemuan bisnis dengan beberapa pengusaha di Jakarta pada 6-8 Desember 2016. Terkait itu, Perwakilan RI di Tiongkok, Soegeng Rahardjo, telah memberikan gambaran rinci tentang situasi di Indonesia dalam berbagai kesempatan, " Ini tidak mudah, Pemerintah Indonesia juga harus komitmen untuk mengurangi risiko politik guna makin menarik investor dari luar, termasuk Tiongkok," tuturnya saat itu.
Situasi berbalik 180 derajat pada Kamis, 12 Januari 2017, dimana pemerintah Indonesia melakukan manuver dengan mengijinkan ekspor ore dan bauksit kualitas rendah dengan alasan untuk mengembangkan nilai tambah industri smelter dalam negeri dan mencegah kekayaan mineral menghilang di luar negeri. Virtue Dragon dan operator smelter lain mempertimbangkan untuk mengambil upaya hukum terkait ini.
"Pemerintah Indonesia saat ini akan mengijinkan penambang yang tengah membangun pabrik pengolahan di dalam negeri untuk mengekspor ore dan bauksit yang berlebih, " kata Bambang Gatot Ariyono, Dirjen mineral dan batubara di Kementerian ESDM.
"Ekspor akan diijinkan untuk maksimal 5 tahun. Smelter harus memakai sumber minimal 30 persen dari pasokan di dalam negeri dengan bauksit kelas rendah dan ore, " katanya lagi.
"Hasil ekspor akan dikaitan dengan kemajuan pembangunan proyek smelter yang harus mereka selesaikan dalam waktu 5 tahun, " jelas Bambang.
Harga nikel di London Metal Exchange anjlok 5,1 persen ke level terendah sejak Juli pada hari Kamis ini begitu mendengar prospek pasokan lebih dari Indonesia. Dan harga kembali mundur 0,9 persen pada hari Jumat. (marloft)