Indonesia Komit Gunakan Energi Terbarukan Minimal 23 persen 2025
Selasa, 02 Juli 2019, 12:06 WIBBisnisnews.id - Pemerintah Indonesia berjanji akan mewujudkan penggunaan energi terbarukan, minimal 23 persen pada 2025, sesuai kesepakatan Perjanjian Paris COP 21, Desember 2015.
Menteri Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) Ignatius Jonan mengatakan, pengurangan emisi gas rumah kaca minimal 29-41 persen pada 2030. "For a better future generation," sebut Jonan usai mengikuti United Nation Summit on Climate Change, di Abu Dhabi, 30 Juni 2019 lalu.
Kebijakan penurunan emisi gas buang sudah barang tentu harus didukung semua pihak terkait terutama pelaku industri sektor ESDM khususnya industri migas di Tanah Air.
Namun yang tak kalah pentingnya adalah industruli otomotif dan usaha transportasi serta pelaku industri sebagai pengguna BBM. Industri transportasi nasional, harus bisa memilih dan menggunakan armada yang hemat BBM. Bila perlu, harus dipikirkan sejak sekarang untuk beralih menggubakan kendaraan listrik yang ramah lingkungan.
Sebelumnya, Kepala BPTJ Bambang Prihartono mendorong operator transportasi di Jabodetabek termasuk feeder Transjakarta untuk beralih menggunakan bus listrik. Bus listrik sudah uji dan laik jalan sekaligus bisa dioperasikan untuk angkutan umum di Indonesia.
Seperti diketahui, dalam lawatan ke Uni Emirat Arab, Menteri ESDM Ignasius Jonan mewakili Pemerintah RI untuk menghadiri United Nation in Climate Change di Abu Dabi.
Memanfaatkan waktu untuk bertemu CEO Mubadala, perusahaan migas global dari UEA, berdiskusi dengan Menteri Energi UEA. Menteri Ignasius Jonan dan berdialog dengan warga Indonesia di Abu Dhabi tentang kinerja dan pencapaian sektor ESDM.(helmi)