Indonesia Konsumen LPG Besar Dunia, Tapi 70% Impor
Senin, 14 Oktober 2019, 16:41 WIBBisnisNews.id -- Nilai subsidi Liquid Petroleum Gas (LPG) disubsidi setiap tahun terus meningkat. Subsidi LPG di dalam APBN tahun 2019 mencapai Rp69 triliun lebih. Jumlah itu setara dengan volume 7 miliar Km LPG. Jumlah subsidi LPt menduduki peringkat energi terbesar berada di atas subsidi BBM Solar, di atas subsidi Minyak Tanah dan di atas subsidi listrik.
"LPG adalah barang impor. Lebih dari 70 persen LPG yang dikonsumsi masyarakat Indonesia diimpor dari luar negeri. Indonesia menjadi salah satu Negara importir LPG terbesar di dunia. Indonesia berada pada urutan ke 9 negara importir LPG terbesar di dunia," kata pengemat ekonomi politik Salamaudin Daeng di Jakarta.
Sebagian besar LPG impor berasal dari Negara Negara Timur Tengah. LPG adalah produk turunan dari minyak. Penghasil dan eksportir LPG terbesar di dunia adalah Saudi Arabia, Qatar dan USA. "Semua Negara penghasil minyak terbesar adalah eksportir LPG terbesar," jelas Daeng.
Menurutnya, LPG mendapat prioritas dari Pemerintah, dengan alasan untuk pengmetatan impor minyak tanah. Program pengalihan konsumsi (konversi) minyak tanah ke LPG dilakukan secara masiv. Hal ini tampak dari subsidi LPG yang meningkat lebih dari dua kali lipat sejak tahun 2012.
"Padahal pengalihan konsumsi minyak tanah ke LPG sama sama menggantikan energy impor yang satu ke energy impor yang lain," kilah staf pengajar Universitas Bung Karno (UBK) Jakarta itu.
Akibatnya, menurut dia, Indonesia menjadi salah satu Negara Negara dengan konsumsi LPG terbesar di dunia. Indonesia berada pada urutan ke-13 sebagai negara dengan konsumsi LPG terbesar. "Konsumsi LPG Indonesia lebih dari 160 ribu setara barel minyak sehari," aku Daeng lagi.
LNG Disia-Siakan ?
Padahal Indonesia adalah Negara memiliki sumber energy gas lain yakni Liquid Natural Gas (LNG). Indonesia merupakan salah satu Negara pemain LNG yang sangat diperhitungkan dalam hal pemasok energy global. "Namun sumber energy tampaknya disia-siakan alias tidak dikembangkan sebagaimana mestinya," papar Daeng.
Menurutnya, LGN seolah jalan ditempat ditengah meningkatnya kebutuhan energy nasional. Apakah ini disengaja? Apakah ini bagian dari permainan para mafia impor minyak?
Indonesia adalah salah satu Negara eksportir LNG terbesar di dunia. Indonesia berada pada urutan teratas sebagai Negara pengekspor LNG bersama Qatar, Australia, Malaysia, Nigeria dan Rusia.
"Indonesia, jika rencana gas Blok Masela benar-benar terealisasi maka Indonesia akan menjadi eksportir terbesar di dunia," terang Daeng.(helmi)