Pasca Kecelakaan di Subang, Operasional Normal, Sedikit Keterlambatan di Lokasi Terdampak
Senin, 04 Agustus 2025, 18:47 WIB
BISNISNEWS.id - Usai dilakukan perbaikan pada lokasi tergulingnya lima kereta pada rangkaian Argo Bromo Anggrek, di Subang Jawa Barat, dua rel sudah kembali normal dan telah dilewati kereta api.
Tercatat sejak Minggu 3 Agustus 2025 sebanyak 295 perjalanan KA berhasil diberangkatkan, dengan 261 KA (88%) berangkat tepat waktu.
Ada 34 KA (12%) mengalami keterlambatan, sebagian besar karena penyesuaian operasional pada lintas terdampak.
Untuk kedatangan, tercatat 271 KA tiba di berbagai stasiun, terdiri dari: 168 KA (62%) tiba tepat waktu, 14 KA (5%) .
Keterlambatan diperkirakan kurang dari 20 menit, dan 89 KA (33%) mengalami keterlambatan lebih dari 20 menit.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba memgatakan, meskipun belum sepenuhnya normal, data ini menunjukkan bahwa langkah-langkah pemulihan yang dilakukan KAI mulai memberikan hasil nyata.
“Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang dirasakan pelanggan, baik saat dalam perjalanan maupun menunggu informasi di stasiun. Tim KAI di seluruh wilayah terus bekerja maksimal agar layanan segera kembali normal,” jelas Anne.
Seperti diberitakan sebelumnya, lima kereta pada rangkaian Argo Anggrek terguling di Pagaden Baru Subang, Jumat 1 Agustus 2025 sekitar pukul 15.47 Wib.
Lima gerbong kereta Argo Bromo Anggrek dengan nomor perjalanan KA 1 relasi Surabaya Pasarturi-Gambir itu keluar dari jalur dengan kondisi miring.
Kecelakaan tersebut menyebabkan kerusakan pada kedua jalur (hulu dan hilir) serta sekitar 4 kilometer prasarana, mulai dari titik sinyal blok hingga area wesel.
Evakuasi sarana dilakukan secara bertahap sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi (1- 2 Agustus 2025), melibatkan kereta penolong, unit crane, dan tim teknis gabungan.
Seluruh proses evakuasi sarana telah berhasil diselesaikan pada Sabtu 7 Agustus 2025 pukul 07.09 WIB.
Evakuasi dilakukan dan tim teknis langsung melakukan pemulihan jalur, mencakup pelurusan rel, penggantian stang penggerak, detektor, serta bantalan rel yang mengalami kerusakan.
Saat ini, jalur yang terdampak telah berhasil dibuka kembali dan sudah dapat dilalui kereta api, meskipun dengan pembatasan kecepatan sebagai langkah pengamanan.(Syam)