Indonesia Kurang Volume Ekspor Karet
Senin, 01 April 2019, 14:49 WIBBisnisnews.id - Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kementerian Perdagangan Kasan Muhri mengatakan, mulai 1 April 2019 ekspor karet alam dikurangi sebesar 98.160 ton.
Kebijakan peurunan volume ekspor itu, kata Kasan dilakukan sebagai upaya memperbaiki harga komoditas tersebut, yang masih berada di level rendah. Hal juga merupkana implementasi dari kebijakan Agreed Export Tonnage Scheme (AETS) Ke-6.
Kebijakan ini merupakan hasil keputusan dari pertemuan International Tripartite Rubber Council (ITRC) yang diinisiasi tiga negara produsen karet dunia, yakni Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
Baca Juga
"Khusus Indonesia, kami memenuhi komitmen mengurangi ekspor karet 98.160 ton selama empat bulan," kata Kasan dalam jumpa pers Senin (1/4/2019) di Jakarta.
Pelaksanaan pengurangan ekspor ini telah diatur dalam Keputusan Menteri Perdagangan (Kepmendag) No 779 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan AETS Ke-6 untuk Komoditi Karet Alam.
Dalam kebijakan AETS Ke-6 ini, disepakati pengurangan volume ekspor karet alam sebesar 240.000 ton selama empat bulan dari ketiga negara produsen sesuai dengan porsi ekspor masing-masing negara.
Kesepakatan ini sesuai hasil pertemuan khusus pejabat senior International Tripartite Rubber Council (ITRC) pada 4-5 Maret 2019 di Bangkok, Thailand.
Adapun porsi produksi karet alam dari masing-masing negara, yakni 52,6 persen berasal dari Thailand; 40,9 persen dari Indonesia, dan 6,5 persen dari Malaysia.
Dengan proporsi tersebut, disepakati bahwa pengurangan ekspor dari ketiga negara penghasil karet alam, yakni Thailand sebesar 126.240 ton, Indonesia sebesar 98.160 ton dan Malaysia sebesar 15.600 ton, sehingga total ekspor karet yang akan dikurangi dari ketiga negara sebesar 240.000 ton.
Indonesia dan Malaysia sepakat mengurangi ekspor karet ini mulai 1 April sampai 1 Juli 2019, sedangkan Thailand efektif mengurangi ekspornya mulai 20 Mei 2019.
Kepmendag 779/2019 menyatakan penugasan kepada Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) sebagai pelaksana AETS.(Jam)