Indonesia Masih Memerlukan SDM di Sektor Maritim
Rabu, 14 November 2018, 23:15 WIBBisnisnews.id - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Indonesia membutuhkan banyak Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional di bidang maritim untuk mewujudkan harapan menjadi negara poros maritim dunia.
Seperti diketahui pemerintah tengah berupaya mengembangkan infrastruktur dan fasilitas maritim. Diantaranya, melalui pembangunan tol laut yang berguna untuk mengurangi disparitas harga antar wilayah Indonesia sekaligus mewujudkan poros maritim dunia.
“Indonesia sejajar dengan negara maju," tutur Menhub Budi, saat membuka konferensi Internasional Pendidikan dan Pelatihan Maritim atau The 2nd International Conference on Education and Training (ICMET) dan Global On Board Training (GOBT), Rabu (14/11/2018) di Jakarta.
Konferensi ICMET ini akan membahas
berbagai peluang kerjasama di bidang pendidikan maritim, yang melibatkan para pelajar/taruna di bidang transportasi laut dari berbagai negara. Seperti Jepang, Afrika, Mozambik, Bangladesh, dan lainnya.
Diharapkan dengan adanya kerjasama pendidikan ini, para pelajar/taruna dari negara-negara tersebut dapat bertukar ide atau inovasi baru yang berguna bagi kemajuan maritim Indonesia.
"Tugas kita yaitu memajukan pendidikan maritim. Kita harus meningkatkan daya saing kita. Maritim merupakan hal penting karena meliputi kegiatan logistik dan perekonomian, sehingga yang banyak memberikan kehidupan bagi masyarakat," tuturnya.
Karenanya , ungkap Menhub Budi, Indonesia harus pastikan bahwa para generasi penerus memiliki kompetensi yang baik di bidang maritim, sehingga memberikan level of service.
“Saya juga ingin mendorong dari internal bahwa, sekolah BPSDM harus terus memberi pembelajaran kepada masyarakat dan melakukan pengembangan. Khususnya di bidang maritim, melalui pendidikan vokasi, seperti yang telah kita lakukan dengan menyekolahkan 100 ribu taruna dan lain sebagainya. (Pembelajaran yang diberikan) Harus seimbang antara tugas utama (hal teknis terkait bidang maritim) dan tugas kemasyarakatan yang memiliki manfaat politis yang baik di mata dunia.
Sebagai informasi, konferensi dan pelatihan yang berlangsung pada 14-16 November 2018 ini bertujuan meningkatkan kualitas layanan pendidikan, terutama yang berkaitan dengan praktik lapangan sesuai SOP dari SCTW, mempererat kerja sama, dan meningkatkan kesempatan pelatihan di atas kapal dengan mengerahkan dan penyebaran kapal latih secara global. (Syam S)