Indonesia Terlindung Dari Gejolak Eksternal Di 2017
Senin, 16 Januari 2017, 00:58 WIB
Bisnisnews.id - Menurut Riset Ekonomi Atradius Januari 2017, ada 7 negara berkembang yang dianggap mampu bertahan menghadapi gejolak eksternal. Ketujuh negara ini terpilih karena pertumbuhan PDB yang berdasarkan tingkat konsumsi dan investasi tetap sebagai lawan ekspor.
Ketujuh negara berkembang itu adalah Indonesia, India, Kenya, Cote dIvoire, Peru, Chile dan Bulgaria. Hal ini sebagian besar dikarenakan beberapa faktor seperti pertumbuhan domestik, demografik dan reformasi kebijakan bisnis. Menyoal kebijakan, Indonesia, Peru, India dan Cote dIvoire dianggap memiliki kebijakan yang paling ramah terhadap bisnis.
Khusus untuk Indonesia, yang memiliki pertumbuhan PDB 5,1% di 2017, sama dengan PDB rata-rata di 2012-2015, permintaan untuk infrastruktur dan pertumbuhan investasi yang memicu peluang adalah sektor konstruksi dan mesin teknik.
Di Indonesia, investasi tetap diperkirakan akan meningkat di atas 6% pada tahun 2017. Pemerintah tengah mempercepat proyek-proyek besar dalam rangka meningkatkan infrastruktur di Jakarta dan provinsi lain seperti jalan tol, jembatan, bandara dan pelabuhan. Permintaan bahan konstruksi pun akan meningkat di 2018 dan 2019.
Sedangkan untuk mesin teknik, Indonesia dan Bulgaria dianggap memiliki peluang sektor dikarenakan lonjakan konstruksi yang mendorong meningkatnya permintaan untuk produk mesin / teknik.
Seiring peluang, tentunya bukan tanpa risiko. Prospek untuk negara berkembang di 2017 juga bisa terancam, terutama Indonesia yang cukup rentan terhadap kebijakan kenaikan suku bunga jalan oleh The Fed, jika kenaikan pinjaman dan beban utang sebagian besar dalam mata uang asing.
Potensi ancaman lain untuk pasar negara berkembang adalah sikap proteksionis Presiden AS terpilih, Donald Trump, terhadap perdagangan yang dapat membebani pertumbuhan ekspor dari negara berkembang. (marloft)