Indonesia-Abu Dhabi Teken 12 Kontrak Kerjasama Senilai Rp136 Triliun
Rabu, 24 Juli 2019, 21:23 WIBBisnisnews.id -- Sebanyak 12 kerja sama yang diteken, disela-sela pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat (Jabar). Nilai total proyek kerjasama berbagai perusahaan dan kedua negara itu mencapai Rp136 triliun.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, tiga kerja sama yang dilakukan secara b-to-b total nilai investasinya mencapai 9,7 miliar Dolar AS. "Dari 3 MoU tadi yang bisnis to bisnis itu nilai totalnya sekitar Rp 136 triliun, atau 9,7 miliar dolar," kata Retno di komplek Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (24/7/2019).
Tercatat, sebanyak sembilan kerja sama yang dilakukan antar pemerintah, dan tiga kerja sama yang dilakukan secara business-to-business (b-to-b). Dalam pertemuan tersebut juga pemerintah menyuguhkan beberapa buah tropis sebagai hidangan bagi para tamu negara.
Menlu Retno menjelaskan, sebanyak tiga proyek tersebut adalah antara PT Pertamina dengan Adnoc dalam hal pengembangan RDMP Balikpapan integrated supply chain. Kedua, PT Chandra Asri dengan Mubadala mengenai proyek nafta cracker dan petrochemical complex. Ketiga antara PT Maspion indonesia dengan Dubai Port World Asia mengenai pengembangan Terminal Petikemas dan kawasan industri di Jawa Timur.
Selain itu, ada juga sembilan kerja sama lainnya yang diteken antar pemerintah. Pertama, peningkatan perlindungan investasi. Kedua, penghindaran pajak berganda. Ketiga, mengenai sektor industri. Keempat, mengenai kepabeanan.
Kelima, mengenai pariwisata. Keenam, mengenai sektor kelautan dan perikanan. Ketujuh, mengenai pertahanan. Kedelapan, mengenai kekonsuleran, dan yang kesembilan mengenai sektor kebudayaan.
"Jadi saya kira ini adalah selain kunjungan yang sangat bersejarah ini juga kunjungan yang sangat straightforward konkrit dan detail bicara mengenai masalah ekonomi bicara mengenai masalah keumatan," papar Retno seperti dilansir laman antaranews.com itu.
"Sebagaimana diketahui UAE memiliki sovereign wealth fund yang sangat besar yang nilainya sekitar 1,3 triliun us dolar dan potensi potensi seperti inilah yang kita kerjasamakan dengan UAE," urai Menlu Retno.
Bangun Terminal Petikemas
Ditempat yang sama, PT Pelabuhan Indonesia Maspion sepakat dengan Dubai Port World Asia untuk mengembangkan terminal petikemas dan kawasan industri di Jawa Timur. Kesepakatan itu terjadi pada saat pertemuan Presiden Jokowi dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan.
Direktur Utama Maspion Group Alim Markus mengatakan, nilai investasi proyek pengembangan itu mencapai 1,2 miliar Dolar AS setara Rp16,8 triliun (kurs: Rp14.000/dolar AS). "Kita invest 1,2 miliar Dolar AS," kata Alim seperti dilansir laman detik.com di Bogor.
Alim menyebut, investasi sebesar 1,2 miliar Dolar AS nantinya akan mengembangkan pelabuhan peti kemas mencapai 3 juta TEUs. "Sebanyak 1,2 miliar dolar AS untuk pelabuhan kontainer di Gresik di Industrial Estate kita," jelas dia.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, total investasi 1,2 miliar Dolar AS akan dilakukan secara bersamaan oleh Maspion dan Dubai Port.
Porsinya, kata Budi sebesar 51% berbanding 49%. Di mana, sebesar 51% akan dipenuhi oleh Maspion dan sisanya 49% akan dipenuhi oleh Dubai Port.
"Joint company 51:49, 51 kita, 49 sana. Ya tentunya Maspion sudah ada port," tegas Menhub Budi.(helmi)