Infrastruktur Perhubungan Bukan Sekedar Dibangun Tapi Harus Bermanfaat
Jumat, 15 November 2019, 06:59 WIBBisnisNews.id -- Untuk mewujudkan Visi Presiden RI menjadikan Indonesia Negara Maju Tahun 2045, Kementerian Perhubungan akan lebih fokus untuk tidak hanya sekedar membangun infrastruktur perhubungan, namun harus memastikan apa yang dibangun tersebut dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Pembangunan untuk mencapai Visi Indonesia Maju adalah bukan sekedar membangun (infrastruktur), tetapi bagaimana itu bisa “delivered” atau terhubung dengan baik, sehingga dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat," kata Menhub Budi Karya Sumadi saat diskusi bertema “Makmur dan Terhubung Berkat Infrastruktur” yang diselenggarakan organisasi masyarakat Inisiator Indonesia di Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Misalnya, lanjut dia, kami telah membangun 15 Bandara, yang menjadi KPI (Key Performance Indicator)nya adalah bagaimana kota-kota di 15 lokasi bandara tersebut memang terhubung dengan baik.
Menhub Budi juga mengatakan, tugas-tugas yang diberikan Presiden Jokowi pada Kabinet Indonesia Maju sangat menantang, karena ada target-target tertentu yang harus dapat dicapai dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Ia mencontohkan bahwa Kemenhub ditugaskan untuk mendukung konektivitas di 5 (lima) Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) atau dikenal dengan Destinasi wisata Superprioritas 5 “Bali Baru” dengan target penyelesaian tahun 2020 dan membangun sistem transportasi di Ibu Kota Negara Baru di Kalimantan Timur dengan target penyelesaian di Tahun 2024.
“Melalui target-target itu kami tentunya harus melakukan upaya-upaya yang “beyond” untuk menyelesaikan target itu. Karena itu saya merasa tertantang,” ungkap Menhub Budi.
Menhub mengungkapkan, diberikan arahan Presiden agar bekerja fokus pada target yang telah ditetapkan dan mengutamakan kekompakan kerja tim (teamwork). Untuk itu, ia mengatakan telah berupaya menjalin komunikasi yang baik dengan seluruh stakeholder terkait.
“Sekarang kami kompak dengan Pemerintah Daerah dan pihak-pihak lainnya. Jadi Kami bisa bekerja dengan kompak dan gembira,” tutur Menhub.
Dihadiri Presiden Jokowi
Dalam diskusi yang dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat Basuki Hadimuljono tersebut, diungkapkan oleh Presiden bahwa infrastruktur menjadi sebuah pondasi bagi negara Indonesia untuk meningkatakn daya saing dalam berkompetisi dengan negara-negara lain.
Infrastruktur tidak hanya sekedar membangun jalan tol, bandara, pelabuhan tetapi haru pula menciptakan lapangan kerja, menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru dan meningkatkan efisiensi logistik mengingat wilayah Indonesia yang sangat luas dan memiliki banyak pulau-pulau.
Infrastruktur yang telah dibangun harus bisa memfasilitasi sentra-sentra produksi yang harus disambungkan dengan sentra produksi pertanian, nelayan, industri kecil, kawasan industri, pariwisata dan lain sebagainya. Juga, membangun infrastruktur adalah membangun peradaban seperti budaya antri, budaya disiplin dikaitkan dengan pembangunan infrastruktur transportasi seperti MRT, LRT dan angkutan massal lainnya.
Serta, membangun infrastruktur itu menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia karena dibangun tidak hanya di Jawa tetapi di seluruh wilayah di Indonesia.
Sebagai informasi, Kementerian Perhubungan memiliki empat agenda utama untuk mendukung program prioritas pemerintah lima tahun kedepan (2020-2024). Keempat agenda tersebut yaitu : Meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas mendukung Pariwisata ; Logistik; Daerah Terdepan, Terluar, Terdalam dan Perbatasan (3TP) ; dan Ibu Kota Negara (IKN) Baru. Dengan berfokus pada peningkatan konektivitas dan aksesibilitas, layanan, serta keselamatan dan keamanan transportasi.(nda/helmi)