Ini Kata Dokter Soal Penyebab Kematian Choirul Huda
Selasa, 17 Oktober 2017, 00:04 WIBBisnisnews.id - Dokter Yudistiro Andri Nugroho, Spesialis Anastesi (Kepala unit Instalasi Gawat Darurat RSUD dr Soegiri Lamongan) menguak penyebab kematian penjaga gawang Persela Lamongan, Choirul Huda.
"Choirul Huda mengalami trauma benturan dengan sesama pemain, sehingga terjadi apa yang kita sebut henti nafas dan henti jantung," katanya.
Sebenarnya, kata Andri Nugroho, petugas medis yang bertugas di Stadion sudah melakukan penanganan pembebasan jalan nafas dengan bantuan nafas. Hal yang sama juga dilakukan di ambulans yang membawa Choirul Huda ke Unit Gawat Darurat RSUD dr Soegiri.
Sesampainya di UGD, jelasnya, ditangani cepat dengan melakukan pemasangan alat bantu nafas yang sifatnya permanen. "Kita lakukan inkubasi dengan memasang alat semacam pipa nafas. Itu yang menjamin oksigen bisa 100 persen masuk ke paru-paru," ujarnya.
"Tadinya, sempat ada respon dari Choirul Huda ketika dilakukan pompa otak sama jantung dengan adanya gambaran kulit memerah. Tetapi, kondis fisiknya tetap mengalami penurunan," tambahnya.
Meski pompa jantung dan otak yang dilakukan selama 1 jam, tapi tetap tidak ada respon. "Kita sudah berusaha mati-matian untuk mengembalikan fungsi vital tubuh Choirul Huda. Tidak ada reflek tanda-tanda kehidupan normal. Dan, kita menyatakan meninggal pada pukul 16.45 WIB," katanya.
Sesuai analisa awal, jelas Nugroho, benturan ada di dada dan rahang bawah. Ada kemungkinan trauma dada, trauma kepala dan trauma leher. "Di dalam tulang leher itu ada sumsum tulang yang menghubungkan batang otak. Di batang otak itu ada pusat-pusat semua organ vital, pusat denyut jantung dan nafas. Mungkin itu yang menyebabkan gerak jantung Choirul Huda terhenti," tambahnya. (Gungde Ariwangsa)