Ini Target Pembangunan Jargas Tahun 2020
Rabu, 22 Januari 2020, 17:36 WIBBisnisNews.id -- Selama tahun 2020, Pemerintah/ Kementerian ESDM akan membangun 266.070 sambungan rumah (SR) dalam proyek jaringan gas (jargas) di 49 lokasi di Tanah Air. Jumlah ini naik lebih dari 300% dibanding tahun 2019. Peningkatan konsumsi gas dharapkan dapat menekan ketergantungan pada gas LPG atau BBM yang lebih mahal dan menguras subsidi di APBN.
"Agar pembangunan berjalan lancar, Pemerintah meminta dukungan dari semua pihak terkait, termasuk juga pemerintah daerah," kata Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Alimuddin Baso di Gedung Ibnu Sutowo, Kementerian ESDM Jakarta.
Sementara itu, lanjut dia, mengingat keterbatasan anggaran, saat ini tengah diinisiasi kerja sama Pemerintah dan badan usaha dalam membangun jargas. "Nantinya secara perlahan, pembangunan jargas tidak lagi harus dilakukan Pemerintah, melainkan badan usaha atau swasta," jelas Ali.
"Kita lagi inisiasi apa yang disebut kerja sama Pemerintah dengan badan usaha, sehingga nanti kontribusi masyarakat atau swasta maupun badan usaha untuk ikut membangun, bisa kita implementasikan. Tentu (dengan demikian) peran Pemerintah sebagai prime mover itu sudah bisa dikurangi dan pelan-pelan menjadi regulator," papar Ali.
Seperti diketahui, selama satu dekade (2009-2019), telah terpasang jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas)sebanyak 400.269 sambungan rumah (SR). Mereka dibangun yang dibangun dengan dana APBN di seluruh wilayah Indonesia.
Jargas yang telah terbangun tersebut, tersebar di 17 provinsi yaitu Provinsi Aceh sebanyak 14.415 SR, Sumatera Utara 11.216 SR, Provinsi Jambi 6.000 SR, Riau 11.793 SR, Kepulauan Riau 4.001 SR, Sumatera Selatan 81.392 SR, Lampung 10.321 SR, Banten 9.109 SR, DKI Jakarta 12.660 SR.
Selanjutnya di Jawa Barat 59.116 SR, Jawa Tengah 8.000 SR, Sulawesi Selatan 6.172 SR, Papua Barat 3.898 SR, Sulawesi Tengah 4.000 SR, Jawa Timur 85.961 SR, Kalimantan Timur 39.574 SR dan Kalimantan Utara 32.361 SR.
Jargas di 16 Kabupaten
Khusus untuk tahun 2019, menurut Ali, jargas dibangun di 16 kabupaten/kota sebanyak 74.496 SR yaitu Kabupaten Aceh Utara 4.557 SR, Kota Dumai 4.743 SR, Kabupaten Karawang 6.952 SR, Kabupaten Cirebon 6.105 SR, Kota Depok 6.230 SR, Kota Bekasi 6.720 SR, Kota Jambi 2.000 SR, Kota Palembang 6.034 SR, Kabupaten Lamongan 4.000 SR.
Kemudian Kabupaten Kutai Kartanegara 5.000 SR, Kabupaten Pasuruan 4.100 SR, Kabupaten Probolinggo 4.055 SR, Kota Mojokerto 4.000 SR, Kabupaten Mojokerto 4.000 SR, Kabupaten Banggai 4.000 SR dan Kabupaten Wajo 2.000 SR.
Pembangunan jargas di Indonesia merupakan program strategis nasional, di mana gas bumi digunakan sebagai modal pembangunan, penyediaan energi bersih dan murah untuk masyarakat serta peningkatan pemanfaatan sumber daya alam. "Jargas dibangun di daerah yang memiliki atau dekat dengan sumber gas," sebut Ali matap.
Dalam pencapaian 10 tahun program jargas ini, Pemerintah tidak hanya membangun infrastruktur, melainkan juga menetapkan regulasi sebagai payung pemanfaatan aset yang berkaitan dengan KKKS maupun Pemda Kabupaten/Kota yaitu Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2019 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Gas Bumi Melalui Jaringan Transmisi dan/atau Distribusi Gas Bumi Untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil.(helmi)