InJourney Airport Tidak Khawatir Penumpukan Penumpang di Bandara, Extra Flight Hanya Ngeblok Slot Kosong
Rabu, 17 Desember 2025, 23:38 WIB
BISNISNEWS.id - PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airport) pastikan, penurunan jumlah armada dan usulan extra flight oleh sejumlah maskapai saat libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) tidak berpengaruh terhadap kepadatan penumpang di bandara.
Soal prediksi dellay atau keterlambatan terbang, disebabkan oleh banyak faktor, bukan hanya karena penurunan jumlah armada maupun extra flight. Diantaranya soal cuaca.
Direktur Utama InJourney Airports Mohammad R. Pahlevi mengatakan, dellay pesawat bisa saja terjadi, karena faktor cuaca atau faktor teknis lainnya.
Dikatakan, sepanjang masih bisa diberangkatkan pada hari itu juga, tidak akan terjadi penumpukan penumpang. Namun yang dikhawatirkan adalah, bila penumpang sampai bermalam di terminal.
" Kalau dellay dua jam, dan langsung diberangkatkan hari itu juga oleh maskapai bersamgkutan tidak ada masalah. Kecuali bila sampai berganti hari," kata Pahlevi dalam jumpa pers terkait kesiapan 37 bandara menghadapi libur Nataru, di kantornya, Rabu (17/12/2025),
Dijelaskan, extra flight yang telah diajukan sejumlah maskapai, sudah diperhitungkan oleh maskapai itu sendiri. Dia juga tidak yakin, seluruh extra flight yang telah diajukan bakal digunakan.
Misalnya, bila terjadi dellay melebihi dua jam, ada mitigasi yang disiapkan pihak maskapi dam bandara. Seperti, memberikan makanan ringan dan beragam hiburan kepada para penumpangnya.
" Kalau penumpang terpaksa harus bermalam, biasanya si jarang terjadi. Tapi kalau terjadi, pihak maskapai telah menyiapkan pilihan, yakni bermalam di hotel," jelas Pahlevi.
Terkait extra flight, Wakil Direktur Utama InJourney Airports Achmad Syahir mengatakan, jarang sekali maskapai yang mengajukan extra flight menggunakan seluruhnya.
" Maksimum slot yang digunakan dari extra flight yang diajukan sekitar 30 persen. Jadi, ya, tidak banyak berpengaruh dengan kepadatan di terminal," jelasnya.
InJourney Airports menyebutkan, dari 568 extra flight yang diiajukan maskapai, ada lima bandara dengan extra flight terbanyak.
Yakni, Bandara Soekarno-Hatta Tangerang (211 extra flight), Bandara Internasional Yogyakarta (37 extta flight), Bandara Radin Inten II Lampung (30 extra flight), Bandara Zainuddin Abdul Madjid Lombok (7 extra flight) dan Bandara Ahmad Yani Semarang (6 extra flight).
Operasional
Dari aspek operasional, ungkap Pahlevi, seluruh bandaranya sudah dangt siap menghadapi liburan Nataru. Seluruh bandara dibuka 24 jam.
“ Seluruh bandara disiagakan 24 jam menyesuaikan kebutuhan maskapai. Ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan layanan penerbangan bagi masyarakat." .
Pahlevi mengatakan, sepanjang periode Nataru yakni 15 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026 jumlah penumpang pesawat melalui bandara-bandara InJourney Airports diperkirakan meningkat 4,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Pada periode Nataru ini jumlah penumpang pesawat di seluruh bandara InJourney Airports secara kumulatif diproyeksikan 10,5 juta penumpang atau naik 4,1 persen .
“Arus puncak lalu lintas penerbangan sebelum Natal diperkirakan pada 20 dan 21 Desember 2025 dengan jumlah penumpang di masing-masing tanggal tersebut sekitar 590 ribu. Kemudian, puncak arus penerbangan setelah tahun baru 2026 kami perkirakan pada 3 Januari dengan sekitar 560 ribu penumpang pesawat dan pada 4 Januari sekitar 522 ribu penumpang pesawat,” jelas Pahlevi.
Khusus di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara tersibuk di Indonesia, jumlah penumpang pesawat pada periode Nataru 2025/2026 diproyeksikan mencapai sekitar 3 juta penumpang atau naik 3,3 persen dibandingkan dengan Nataru 2024/2026.
Sementara itu di Bandara I Gusti Ngurah Rai jumlah penumpang pesawat saat Nataru sebanyak 1,36 juta penumpang atau tumbuh dua digit mencapai 13,3 persen. Salah satu faktor yang mendorong peningkatan penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai adalah rute internasional yang terus tumbuh sejak awal 2025.
Potongan Tarif
Pahlevi mengatakan pada periode Nataru ini InJourney Aiports memberikan potongan tarif sebesar 50 persen untuk Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2) dan Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U).
“Pemerintah memiliki kebijakan diskon tarif transportasi pada periode libur Nataru, dan InJourney Airports menindaklanjuti ini dengan memberikan potongan tarif sebesar 50% untuk PJP2U dan PJP4U,” ujar Pahlevi.
Potongan sebesar 50 persen tarif PJP2U pada penerbangan reguler domestik berjadwal dan extra flight, untuk pembelian tiket sejak 22 Oktober 2025 hingga 10 Januari 2026, dan keberangkatan 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026.
Tarif PJP2U merupakan tarif pelayanan di bandara yang dititipkan di dalam tiket pesawat, sehingga adanya potongan ini akan berdampak pada harga tiket pesawat.
Sementara itu potongan 50 persen tarif PJP4U bagi seluruh maskapai nasional berlaku pada 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026.
Di tengah meningkatnya pergerakan penumpang pada periode libur akhir tahun ini, InJourney Airports menghadirkan berbagai program customer experience untuk pengalaman perjalanan terbaik.
Wakil Direktur Utama InJourney Airports Achmad Syahir mengatakan, “Program aktivasi customer experience di bandara dapat dirasakan 5 panca indera untuk memberikan seamless journey experience kepada seluruh keluarga yang melakukan perjalanan pada libur panjang akhir tahun.”
Sepanjang Nataru, bandara-bandara InJourney Airports menghadirkan focal point, menggelar berbagai program ground activation, serta menghadirkan customer service mobile yang bertugas memastikan penyampaikan layanan oleh setiap petugas bandara dapat dirasakan langsung oleh pengguna jasa bandara.
Program ground activation di bandara antara lain pertunjukan tarian tradisional, live music, parade akhir tahun, kegiatan pergantian tahun, penyambutan penumpang pertama 2026, dan lain sebagainya. (Syam)