Inpex Masela-Shell Segera Eksplorasi Lapangan LNG Abadi Maluku
Selasa, 16 Juli 2019, 20:05 WIBBisnisnews.id -- Pemerintah, melalui Kementerian ESDM menyetujui revisi rencana pengembangan (plan of development/ PoD) untuk Proyek Abadi di Blok Masela, Maluku, Indonesia. LNG tersebut akan dikembangan dengan proyek darat sebelum dikirim melalui pipa, tepatnya di kepulauan Tanimbar.
President & CEO Inpex Takayuki Ueda menyatakan, proyek tersebut akan berkontribusi secara signifikan termasuk pembangunan kapasitas nasional Indonesia dan membawa efek berganda khususnya di kawasan Indonesia timur.
"Ketika Lapangan Abadi mulai beroperasi, proyek ini akan menjadi sumber utama pasokan LNG yang stabil bagi Indonesia serta di kawasan Asia dan Jepang dalam jangka panjang," kata CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda, kepada pers di Jakarta, Senin (16/7/2019).
Dikatakan Ueda, karakteristik proyek Lapangan Abadi yang berdasarkan revisi PoD sekarang cukup kompetitif dan keekonomiannya sangat masuk akal. Lapangan Gas Abadi mempunyai produktivitas reservoir yang sangat bagus dan merupakan salah satu sumber gas terbesar yang ada di dunia.
Untuk menjadi operator Blok Masela, Inpex akan bekerja sama bersama Shell, dengan komposisi 65%: 45%. Shell akan mitra kerja guna memulai aktivitas persiapan yang diperlukan dalam rangka kegiatan FEED (Front End Engineering Design), di mana persiapan utamanya antara lain mobilisasi personil untuk memilih kontraktor FEED.
Proyek Abadi, menurut Ueda, adalah proyek pengembangan LNG skala besar dan terintegrasi pertama yang dioperasikan oleh Inpex di Indonesia sebagai operator sesudah proyek LNG Ichthys di Australia. Sementara, lokasi proyek Abadi di laut Arafuru, perbatasan antara Indonesia dan Australia.
Pemerintah Indonesia juga telah menyetujui alokasi tambahan waktu tujuh tahun dan perpanjangan kontrak kerja sama 20 tahun yang akan berakhir di tahun 2028, diperpanjang jangka waktunya hingga 15 November 2055.
"Meskipun negosiasi (Blok Masela) berjalab alot akhirnya Pemerintah Indonesia bisa menyelesaikan investasi yang sangat besar ini yang sangat berarti untuk Indonesia," kata Ueda dalam acara yang dipandu Niko Muhidin itu lagi.
Data Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas menyebutkan, Inpex Masela akan berkomitmen terhadap apa yang ada di persetujuan rencana pengembangan (PoD) .
"Apa yang dipersyaratkan dalam persetujuan Menteri ESDM dalam PoD ini antara lain agar kandungan lokal dimaksimalkan. Kemudian tenaga kerja lokal dimaksimalkan sehingga nanti ada training-training untuk meningkatkan kapabilitas SDM setempat," kata Kepala SKK Migas Dwi Sutjipto.
Pengembangan hulu migas di Masela, lanjutnya, diharapkan dapat memberikan kontribusi tambahan produksi gas bumi sekitar ekuivalen 10,5 juta ton (mtpa) per tahun atau sekitar 9.5 juta ton LNG per tahun dan 150 mmscfd gas pipa, dengan target onstream pada tahun 2027.(helmi)