IOC Pantau Ketegangan Semenanjung Korea
Jumat, 11 Agustus 2017, 01:35 WIBIOC memantau krisis Semenanjung Korea berkaitan dengan pelaksanaan Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeong Chang, Kosel
Bisnisnews.id - Komite Olimpiade Internasional (IOC) terus memantau secara ketat krisis Semenanjung Korea demi keamanan pelaksanaan Olimpiade Musim Dingin 2018 di Korea Selatan.
Meskipun ketegangan terus meningkat di kawasan itu sehubungan dengan pengujian rudal Korea Utara akhir Juli lalu namun IOC menilai persiapan untuk Olimpiade Musim Dingin 2018 masih on track. "IOC terus menginformasikan perkembangannya, kami terus bekerja sama dengan panitia penyelenggara," sebut pernyataan IOC seperti dilansir BBC.Com
Meningkatnya ketegangan dipicu oleh pernyataan saling ancam antara Korea Utara dan Amerika Serikat. Pada hari Selasa, Presiden Donald Trump mengatakan Korea Utara akan disambut dengan api dan kemarahan jika mengancam AS.
Komentar Trump muncul di tengah laporan bahwa Korea Utara mungkin telah berhasil melakukan miniaturasi senjata nuklir yang bisa muat di rudal antar benua - ancamank yang sangat ditakuti oleh AS dan sekutunya di Asia.
Korea Utara mengancam akan menembakkan rudal ke wilayah kepulauan AS di Guam - yang menampung 163.000 orang. Ini sebagai balasan atas peringatan Donald Trump tentang "api dan kemarahan" dan mengatakan bahwa pemimpin AS "tidak memiliki akal sehat".
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan pada bulan Juli Korea Utara akan diberikan sampai menit terakhir untuk memutuskan apakah akan ambil bagian dalam Olimpiade. Dia ingin Korea Utara terlibat, meskipun tidak ada satupun atlet yang memenuhi syarat.
Namun, usulan untuk kolaborasi antara tim Utara dan Selatan telah ditolak oleh seorang pejabat olahraga papan atas Korea Utara yang tidak realistis dalam iklim politik saat ini. (Gungde Ariwangsa)