Isolasi diatas Kapal, Ini yang Dilakukan Kru KM Kelud di Pelabuhan Belawan
Minggu, 19 April 2020, 06:48 WIB
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI (Persero), Yahya Kuncoro menyampaikan bahwa Manajemen telah menganjurkan kru KM Kelud untuk menerapkan pola hidup sehat dan bersih sesuai yang dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 selama menjalani masa karantina di Pelabuhan Belawan.
"Para kru kapal telah dianjurkan untuk melakukan aktivitas yang dapat meningkatkan sistem imun, seperti berolahraga serta menjaga pola makan. Jika imunitas para kru kapal terjaga, maka diharap dapat meminimalisir resiko terpapar penyakit. Manajemen juga mengirimkan multivitamin untuk meningkatkan stamina tubuh," jelas Yahya.
Seluruh kru yang menjalani isolasi mandiri di atas kapal, selain mengatur pola istirahatnya juga melakukan berbagai aktifitas harian seperti biasa. "Semua saat ini dalam kondisi yang baik dan tidak ada perlakuan khusus. Para kru kapal tetap melakukan aktifitas beribadah seperti biasa, bersosialisasi satu sama lain dengan tetap menerapkan physical distancing, melakukan kegiatan olahraga, berjemur di pagi hari selama 10-15 menit," ungkap Yahya.
Menindaklanjuti informasi terkait petugas kapal KM Kelud, saat ini 40 kru kapal menjalani perawatan di RS Khusus Infeksi Covid-19 di Pulau Galang, Batam. Adapun berdasarkan hasil test yang dilakukan, sebanyak 28 kru kapal dinyatakan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 9 kru dinyatakan negatif Covid-19, sedangkan untuk 3 kru lainnya masih menunggu hasil pemeriksaan.
Selain itu, sebelum berlabuh pada Senin malam (13/4), pihak KKP Belawan juga melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap seluruh penumpang yang akan turun di Pelabuhan Belawan serta petugas kapal. Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui sejumlah 3 orang petugas kapal kemudian dirujuk menuju RS Martha Friska, Medan.
Selama kapal melakukan portstay, Manajemen terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan selaku regulator, terkait dengan penyesuaian trayek kapal untuk kondisi saat ini. "Kami juga telah menginstruksikan kepada seluruh cabang dan petugas kapal untuk dapat standby bila sewaktu-waktu kapal dioperasikan karena kapal-kapal kami juga melayani muatan logistik," tambahnya.
Sebagai informasi, seluruh kapal putih (kapal penumpang) milik PT PELNI (Persero) juga dioperasikan untuk mengangkut sejumlah muatan logistik menuju wilayah di Indonesia. Selama masa pandemi Covid-19, Manajemen akan memberikan batasan ruang gerak bagi para penumpang. "Demi keamanan dan kenyamanan bersama serta guna meminimalisir interaksi antara petugas dengan penumpang, maka Manajemen akan menerapkan kebijakan agar penumpang hanya diberikan akses pada deck tertentu saja," tukas dia.
Selain itu, sebagai salah satu upaya dalam meminimalisir penyebaran Covid-19, Manajemen juga mewajibkan seluruh calon penumpang yang akan berpergian dengan Kapal PELNI untuk dapat menyertakan surat keterangan sehat yang dikeluarkan oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fayankes) setempat.
Sebagai bentuk antisipasi pencegahan penyebaran Covid-19, sejalan dengan kebijakan pemerintah, mulai 12 April 2020 PELNI mewajibkan seluruh penumpangnya untuk menggunakan masker selama berada diatas kapal. Selain itu, PELNI secara konsisten menjalankan pengukuran suhu tubuh bagi seluruh penumpang sebelum naik ke atas kapal.
Perusahaan juga melakukan penyemprotan disinfektan pada seluruh kapalnya secara berkala, serta menerapkan physical distancing bagi para penumpang dengan mengatur jarak antar penumpang sejauh 1 - 2 meter baik itu pada nomor bed maupun saat mengantri makan. Begitu pula dengan hand sanitizer yang telah disediakan pada setiap dek penumpang, sabun cuci tangan di setiap toilet, pemberian masker bagi penumpang yang sakit ditengah perjalanan, serta memberikan himbauan mengenai kesehatan melalui pengeras suara setiap tiga jam.
Berdasarkan surat yang dikeluarkan oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut perihal Optimalisasi Operasi Kapal PSO Penumpang dan Perintis di Masa Karantina Wilayah Akibat Covid-19, Manajemen juga telah mengambil keputusan untuk menjual tiket maksimal 50% dari kapasitas seat terpasang untuk masing-masing kapal dan efektif sejak 4 April 2020.
Hal tersebut dilakukan agar physical distancing bagi penumpang dapat terlaksana selama perjalanan. PELNI sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak pada bidang transportasi laut hingga saat ini telah mengoperasikan sebanyak 26 kapal penumpang dan menyinggahi 83 pelabuhan serta melayani 1.100 ruas.
Selain angkutan penumpang, PELNI juga melayani 45 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di daerah T3P dimana kapal perintis menyinggahi 275 pelabuhan dengan 3.739 ruas.(hel/helmi)