JACDEC : Garuda Indonesia Masuk 3 Besar Maskapai Tidak Aman Di Dunia
Kamis, 05 Januari 2017, 02:49 WIBBisnisnews.id - Pusat Evaluasi Data Kecelakaan Pesawat, JACDEC, Jerman, telah menyusun peringkat operator berdasarkan data keamanan udara 2016 dan sedihnya, Garuda Indonesia menduduki peringkat ke-3 terburuk dalam daftar tahunan tersebut. Ini menunjukkan bahwa manusia masih merupakan faktor risiko terbesar dalam lalu lintas udara.
Dengan nilai 0.770, Garuda Indonesia menduduki peringkat ke-58 dari 60 negara yang di daftar, dikarenakan tingginya risiko kecelakaan di Indonesia. Sejak didirikan tahun 1950, maskapai Merah Putih ini telah melaporkan 47 kecelakaan, di mana 22 di antaranya telah menyebabkan total korban meninggal 583 jiwa.
Dibandingkan daftar keselamatan penerbangan JACDED tahun 2016, maskapai kebanggaan Indonesia ini malah turun 2 peringkat, ranking ke-56 dengan skor 0,757. Sedangkan posisi kunci, alias ke-60, ditempati oleh Lion Air.
Ranking disusun atas dasar laporan keselamatan udara nasional selama 30 tahun terakhir. JACDEC mengukur jumlah korban dan pesawat jatuh berdasar kilometer perjalanan dan jumlah penumpang. Pesawat jatuh dengan tingkat kematian tertinggi diberikan indeks 0 - 0,001 poin. Maskapai Avianca Columbia mencetak nilai 0,914 sehingga menjadikannya terburuk kedua dalam daftar 2017 ini.
Sekitar 3,7 miliar penumpang bepergian dengan pesawat di tahun 2016. Mereka yang memilih China Airlines dianggap menanggung risiko terbesar, karena maskapai Taiwan ini menduduki peringkat ke-60, terburuk terakhir.
Dan pemenangnya adalah...Cathay Pacific, Hong Kong sebagai maskapai penerbangan teraman di dunia. Ini sudah kedua kalinya CX menduduki posisi teraman sejak data keamanan udara di 2015.
Sedangkan runner-up diduduki oleh Air New Zealand dan China Hainan Airlines. Secara keseluruhan, tahun 2016 merupakan salah satu tahun dengan kecelakaan paling sedikit dalam sejarah penerbangan.
Situs resmi JACDEC pada hari Rabu, baru merilis 12 peringkat atas dan 3 peringkat terbawah daftar keselamatan penerbangan edisi 2017. Sedangkan daftar lengkap berikut ulasannya baru akan dikeluarkan tanggal 18 Januari.
JACDEC memonitor lebih dari 1.000 operator penerbangan dan diakui sebagai sumber informasi terpercaya tentang keselamatan penerbangan. (Marloft/syam)