Jelang Lebaran Impor Kebutuhan Pokok Meningkat, BC Priok Bentuk Satgas
Minggu, 05 Juni 2016, 21:55 WIB
BinisNews - Arus impor kebutuhan pangan pada bulan suci ramadhan dan
jelang hari raya Idul Fitri meningkat, terutama pada komoditi pokok,
yaitu susu, mentega, daging, buah dan sayur. Arus kenaikan itu
diperkirakan akan terus terjadi hingga H-5 lebaran
Guna mengantisipasi lonjakan arus barang, Kantor Pelayanan Utama (KPU)
Bea dan Cukai Tanjung Priok bentuk tim Satgas layanan 24 jam 7 hari
dalam seminggu (247). Hal itu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan dan
memperlancar arus barang, terutama komoditi pokok yang diperlukan
masyarakat pada bulan suci ramadhan dan Idul Fitri.
Kepala KPU BC Tanjung Priok, Fadjar Doni, k mengatakan, berdasarkan
data arus barang impr, hingga 1 Juni 2016 terjadi lonjakan importasi
signifikan seperti susu, mentega daging, buah, sayuran dan beberapa
komoditi sembako lainnya.
Menurutnya, data perbandingan year on year (YOY) dari
tahun 2015 periode yang sama terjadi kenaikan 8 persen jika
sebelumnya 250.049.445 ton kini 269.918.601ton. Namun jika dilihat dari
nilai devisa turun 6 persen bila tahun 2015 sebesar 474.442.032 dollar Amerika kini hanya447.243.883 dollar AS.
Sesuai dengan misi utama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC)
sebagai trade facilitator kantor KPU BC Priok telah
mempersiapkan program dan strategi sebagai bentuk antisipasi terjadinya
kemacetan atas peningkatan arus barang tersebut.
Pertama importir atau perusahaan pengurusan jasa kepabeanan (PPJK)
wajib menyampaikan pemberitahuan kesiapan barang (PKB) impor untuk
diperiksa kepada pejabat BC paling lambat pukul 12.00 pada hari kerja
berikutnya sejak diterbitkannya SPJM dan satu jam kemudian dilaksanakan
pemeriksaan fisik barang.
Jika lewat batas waktunya PPJK tidak menyerahkan PKB impor untuk
diperiksa, maka petugas BC bersama atau disaksikan petugas dari Tempat
Penimbunan Sementara (TPS) yang bertindak sebagai kuasa importir atas
resiko dan biaya importir melakukan pemeriksaan fisik barang.
DWELLING TIME
Kebijakan tersebut kata Kepala KPU BC Priok, merupakan upaya mengurangi
dwelling time dan mengantisipasi terjadinya penumpukan atau stagnasi di
bulan Ramadhan ini khususnya pada tahap customs clearance.
Sedangkan target dwelling time (waktu bongkar muat) tahun 2016 ini 3,70
hari atau selisih satu hari dari target tahun 2015 sebesar 4,70 hari dan
dwelling time pada bulan April adalah 3,68 hari dan terus dipercepat.
Untuk melaksanakan pengawasan KPU BC Priok berkoordinasi dengan
Direktur Penindakan dan Penyidikan DJBC melaksanakan operasi pengawasan
kepabeanan dan cukai yakni ‘Operasi Batik’ untuk mencegah pelanggaran
terhadap pengurangan potensi penerimaan negara.
Sebagai tambahan lanjut Fadjar Donni, 46 pelayanan strategis
dari 144 pelayanan, KPU BC Priok tetap beroperasi 24 jam sehari dan 7
hari seminggu (247) dengan pengaturan piket yang lebih efektif selain
itu membentuk tim Satgas khusus pengawasan di bulan Ramadhan serta
mengoptimalisan non intrusive cargo inspection menggunakan Gamma Ray dan
Hi-Co Scan, meningkatkan intensitas patrol pengawasan bersama
kepolisian dan otoritas pelabuhan. (Sam)