Bisnisnews.id - Komoditi sembako Jawa Timur (Jatim) sudah mencukupi dan tidak memerlukan impor, termasuk daging, yang stoknya dipasok dari para peternak lokal.
Pemda Jatim sendiri mengeluatkan surat edaran, isinya menyebutkan daging dan jeroan impor dilarang masuk Jatim. Seluruh kebutuhan masyatakat telah terpenhi untuk apa impor.
Produksi sapi di Jawa Timur, menurut Soekarwo, sudah berlebihan. Padahal wilayahnya hanya membutuhkan 500 ribu sapi. Namun, kenyataannya, menurut Soekarwo, angka kelahiran sapi mencapai 1,1 juta ekor.
Sebagai pusat produksi, wilayah Jawa Timur menjual daging sapi seharga Rp107-110 ribu per kilogram saat musim Lebaran tahun ini. Pedagang di sana bahkan menyediakan daging seharga Rp95 ribu. Sedangkan daging untuk rawon harganya Rp. 85 ribu
Stok Pangan di Jatim sudah mencukupi, karena itulah tidak perlu lagi impor."Daging cukup, jerlan tidak perlu dan kami sudah keluarkan surat edaran , daging dan jeroan impor dilarang masuk Jatim.
Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti memastikan dalam waktu tiga minggu lagi daging kerbau hasil impor akan masuk ke Indonesia. Bulog mendapatkan kuota impor daging kerbau sebesar 10.000 ton.
Mantan direksi Bank BRI itu menyebutkan, alasan impor daging kerbau lebih pada memberikan variasi daging kepada masyarakat. Apalagi, daging sapi yang selama ini dikonsumsi masyarakat Indonesia dibanderol sangat mahal.(dewi/Ari)