Jokowi-Prabowo Bertemu di MRT, Harapan Menhub Sampai Peran Wapres JK
Sabtu, 13 Juli 2019, 17:17 WIBBisnisnews.id -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan terimakasih dan rasa bangga kepada Prabowo Subianto, yang sudah mau menjajal Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta dari Stasiun Lebak Bulu ke Stasiun Senayan. Momentum itu terjadi dalam pertemuan Prabowo Subianto dengan Presiden Jokowi di dampingi beberapa anggota Kabinet Kerja termasuk Menhub Budi Karya Sumadi.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi dan mantan kompetitor pada Pilpres 2019 lalu Prabowo Subianto bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (13/7/2019). Pertemuan ini menjadi momentum penting dan sangat ditunggu-tunggu rakyat Indonesia.
Sebuah penantian panjang dan dinantikan jutaan rakyat Indonesia akhirnya terwujud. Pertemuan Jokowi-Prabowo menjadi momen penting sebagai bagian rekonsiliasi nasional untuk menyatukan berbagai elemen masyarakat yang sempat terpecah karena Pilpres 2019.
Keduanya saling bersalaman di Stasiun MRT dan dilanjutkan dalam perjalanan ke Stasin MRT Senayan, Jakarta Pusat. Mereka nampak kompak dengan baju putih seraya dan berpelukan sebagai kedua sahabat, teman dan saudara.
Prabowo lebih dahulu datang, dan akhirnya disusul oleh Jokowi didampingi orang-orang dekatnya di Kabinet Indonesia Kerja.
Menhub Budi Karya mengaku "bangga sekali dan terimakasih kepada Pak Prabowo. Sosok Prabowo Subianto yang banyak menginspirasi masyarakat Indonesia bisa mengenalkan MRT Jakarta."
MRT Jakarta, akan dikembangkan ke berbagai wilayah. Diharapkan bisa memudahkan mobilitas masyarakat. "Ke depan, kita tidak perlu bawa mobil sendiri, nggak perlu bawa motor sendiri kemana-mana, ke segala tujuan kita bisa gunakan dengan angkutan masal," ujar dia.
Masyarakat Kembali Bersatu
Pertemuan kedua tokoh nasional (Presiden Jokowi-Prabowo) diharapakan menjadi momentum baik untuk kembali bersatu dan bersama-sama membangun bangsa dan negara. Banyak tugas menanti, yaitu membangun bangsa dan negara Indonesia yang maju dan sejahtera.
Dalam perjalanan MRT Jakarta menuju Stasiun Senayan, Jokowi dan Prabowo tampak duduk berdampingan layaknya penumpang umum lain. Mereka ngobrol santai disaksikan puluhan awak media cetal dan elektronik bahkan warga masyarakat.
"Hari ini, saya bertemu Pak Prabowo, sebagai seorang sahabat, teman dan saudara. Setelah ini, tak ada lagi paslon 01 dan paslon 02. Tak ada lagi sebutan cebong dan kampret," kata Presdien Jokowi dalam jumpa pers di Stasiun MRT Senayan.
Penyataan serupa juga disampaikan Prabowo Subiyanto. Mereka (Jokowi dan Prabowo) sudah bertemu dan bergandengan tangan. "Tak ada lagi paslon 01 dan 02. Yang ada Merah Putih dan Persatuan Indonesia," tandas mantan Danjen Kopassus itu.
Keduanya bersahap, setelah pertemuan dan silaturahmi ini bisa diikuti masyarakat dibawah khususnya para pendukung paslon 01 dan 02 untuk kembali bersama. "Kalau yang diatas sudah bergandengan tangan, masyarakat dibawah pun seharunya begitu," pinta Presiden Jokowi.
Menhub Budi Karya Sumadi yang ikut menyertai Presiden Jokowi bersama Prabowo berharap, pertemuna kedua tokoh nasional ini hendaknya menjadi simbul persatuan. Kalau selama ini terjadi polarisasi di masyarakat, kedepan tak ada lagi.
Sesuai harapan Presiden Jokowi, kata dia, jangan ada lagi sebut cebong atau kampret. Kita harus bersatu dan siap menatap masa depan yang lebih baik, aman dan damai. "Kita harus kembali bersatu dan bersama-sama membangun bangsa ini," pinta Menhub Budi Karya.
Sementara, Waki Ketua Umum Gerindra Aier Poyuono mengatakan, pertemuan Presiden Jokowi Prabowo ini merupakan sebuah langkah awal menuju Indonesia Berkerja untuk menuju masyarakat adil makmur
Dikatakan, terima kasih Pak JK (Wapres RI). Pak JK mempunyai peran besar dalam pertemuan Prabowo-Jokowi .
Menurutnya, Pak JK sejak 1 Mei 2019 selalu berkomunikasi agar apapun hasil Pilpres bisa diterima kedua belah pihak. Dan, kemudian mempersatukan kembali para pendukung 01 dan 02.
Pasca keributan di Bawaslu tanggal 22 Mei 2019 pagi, menurut Arief, dia dan Pak JK saling teleponan untuk mengatur pertemuan Pak JK dengan Pak Prabowo agar bisa mencairkan suasana setelàh keributan 21-22 Mei silam.
Setelàh dan sebelum putusan MK, Arief mengklaim selalu berkomunikasi dengan Wapres untuk mencari solusi, bagaimana cara dan jalan mempertemukan mereka berdua dengan tujuan agar masyarakat menjadi satu lagi.
Kemarin jumat pukul 10 pagi Saya ditelpon Pak JK .bahwa sudah saatnya Pak Prabowo bertemu untuk dengan Pak Joko Widodo
"Akhir happy ending, dan pertemuan Presiden Jokowi dan Prabowo terlaksana dengan baik dan lancar di MRT Jakarta. Kita harus salut dan berterima kasih sama Pak JK," tegas Arief.(helmi/berbagai sumber)