KA Cepat Jakarta - Bandung, Berharap Tetap Diminati Penumpangnya
Jumat, 13 Oktober 2023, 17:39 WIBBISNISNEWS.id - Kereta api cepat " WHOOSH" Jakarta - Bandung, masih digandrungi masyarakat untuk merasakannya. Terlebih lagi, kereta dengan kecepatan 350 km per jam tersebut masih gratis.
Masyarakat terlihat antusias mencoba kereta yang diklaim pemerintah sebagai kereta yang tercepat di ASEAN.
Harapannya, pada saat sudah resmi beroperasi secara komersial, masyarakat tetap menggunakan WHOOSH dan menjadikan kereta peluru ini sebagai kebutuhan untuk melakukan perjalanan Jakarta - Bandung atau sebaliknya dan tidak seperti LRT dan KA bandara yang kurang diminati setelah resmi beroperasi secara komersil.
Baca Juga
KERETA API
Ribuan Lintasan Sebidang Ditutup, Tapi Kecelakaan Terus Terjadi, Ratusan Nyawa Melayang Sia-sia
PELAYANAN PUBLIK
Stasiun KA Pasar Senen Perluas Area Parkir Sepeda Motor
DISKUSI PUBLIK
Periode Mudik, Arus Perjalanan Naik 56 Persen, KA Masih Menjadi Angkutan Favorit, Namun Kecelakaan Mengkhawatirkan
Saat ini, para penumpang Kereta api Cepat Jakarta - Bandung (KCJB) umumnya berasal dari instansi pemerintah, BUMN, swasta dan kalangan pelajar dan hanya sebagian kecil dari masyarakat umum perorangan.
Kelompok masyarakat masih diberikan kesempatan menikmati kenyamanan kereta tersebut secara gratis.
Corporate Communications PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Emir Monty pada awak media yang menikmati KCJB, pada Jumat (14/19/2023), mengatakan, tiket gratis ini berlaku hingga Oktober.
Namun, Monty tidak menjelaskan, besaran tarif yang akan dijual kepada masyarakat, dan cara melakukan pemesanannya.
" Sampai bulan ini masih gratis, setidaknya hingga pertengahan Oktober, selanjutnya, akan berjalan normal alias berbayar," jelas Monty.
Sekedar info dari sejumlah nara sumber di Kementerian Perhubungan, tiket KA Cepat ini berada pada kisaran Rp.300 ribu hingga Rp.400 ribu.
" Tarifnya belum diputuskan, nanti kalau sudah ditetapkan pemerintah, akan kami umumkan," jelasnya.
Sejumlah anggota masyarakat berharap, tarif KA Cepat bisa terjangkau, sehingga warga Bandung atau sebaliknya warga Jakarta yang ada kegiatan bisnis di kota kembang dapat memanfaatkan KCJB.
KCJB sendiri nantinya harus berhadapan dengan kompetitornya, yaitu dari kalangan moda kereta api sendiri, angkutan dari perusahaan travel berbasis jalan raya dan bus angkutan umum.
Travel yang biasanya eksis melayani penumpang Jakarta-Bandung PP dengan tarif Rp 200 ribu, besar kemungkinan akan meningkatkan pelayanannya dengan cara jemput bola.
Para calon penumpang, tidak perlu datang ke pool, seperti pada umumnya, tapi menunggu di rumah dan akan dijemput.
Ini akan lebih menarik ketimbang menggunakan KCJB yang hanya sampai di Tegalluar dan harus mencari kendaraan lain untuk bisa sampai ke Kota Bandung.
Kelemahan dari travel atau angkutan umum berbasis jalan raya ini adalah, kemacetan. " Tantangan naik travel si cuma satu, macet," kata Ardila, warga Bandung yang memanfaatkan pelayanan KCJB gratis untuk pulang ke Bandung.
" Saya dari bandung sering ke Jakarta untuk urusan bisnis. Selama masih gratis, ya, saya manfaatkan KA Cepat ini. Asik juga, cuma 48 menit sampai di Tegalluar Bandung," jelasnya.
Nyaman Sedikit Getaran
Siapapun yang telah mencoba WHOOSH, kalau ditanya, pasti mengatakan, nyaman dan asik. Tidak ada suara bising dan hanya sedikit getaran. Karena kecepatannya cukup tinggi, sehingga banyak penumpang yang sedang asik ngobrol, dan ada yang sedikit terlelap, tiba-tiba sudah sampai stasiun tujuan.
Kelemahan Kereta Cepat buatan Tiongkok ini adalah pendinginnya kurang. Saat mencoba WHOOSH dengan sejumlah awak media, Jumat 14 Oktober 2023, dari Halim-Tegalluar AC terasa kurang dingin.
Kondisi itu kemungkinan karena jarak dan waktu tempuh yang pendek atau hanya sekitar 48 menit dari Stasiun Halim Jakarta Timur ke Tegalluar Bandung.
Pantauan Bisnisnews.id selama perjalanan (PP) puncak kecepatan yang mencapai 350 km per jam itu, waktunya hanya beberapa menit, setelah itu kecepatannya kembali menurun, karena kereta peluru tersebut sudah mendekati stasiun tujuan.
Tapi, rata-rata kecepatan selama 48 menit perjalanan adalah 300 km per jam. Kemungkinan, kalau jarak tempuhnya lebih panjang, misalnya Jakarta -Surabaya, kecepatannya bisa rata-rata di atas 350 km per jam.
Kereta Whoosh sempat berhenti sekitar dua menit di Stasiun Padalarang Bandung, selanjutnya meluncur kembali.
Belum Rampung
Secara umum, KCJB ini sudah siap operasi, namun pada sejumlah sudut di Stasiun keberangkatan Halim masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.
Pantauan Bisnisnews.id, pada bagian lain di Stasiun Halim masih ada sejumlah pekerja dengan alat beratyang tengah menyelesaikan pekerjaannya.
Area parkir masih dilakukan perluasan, taman, area kuliner juga masih kosong belum ditempati para pedagang, karena memang KCIC belum memberikan pelayanannya secara komersil.
Pihak KCIC masih terus melakukan evaluasi terhadap kekurangan yang harus dipenuhi. Seperti diakui Emir, beberapa fasilitas di kereta dan stasiun masih terus dibenahi.
Fasilitas yang nantinya akan disiapkan diantaranya Wi-Fi, yang bukan saja tersedia di stasiun juga selama dalan perjalanan di kereta.
Kata Emir, nantinya setelah evaluasi rampung dan seluruh fasilitas terpenuhi, juga tarif sudah ditetapkan, akan segera diumumkan. Sekarang masih Rp 0 alias gratis.(Syam)