Kapal Bantuan Kemanusiaan Gempa - Tsunami Palu dan Donggala Mendapatkan Prioritas
Minggu, 30 September 2018, 12:50 WIBBisnisnews.id - Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan memberikan prioritas terhadap kapal-kapal PSO (Public Service Obligation) yang digunakan untuk pengiriman bantuan kemanusian korban gempa - tsunami ke Palu dan Donggala Sulawesi Tengah.
Musibah gempa - tsunami pada Jumat skre (28/9/2018) yang bukan saja merenggut nyawa warga dan meluluhlantakan kawasan Palu dan Donggala serta melumpuhkan rantai perekonomian itu, menurut Plt. Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko mwnjadi dasar kebijakan pemberian kemudahan kapal kapal PSO yang dioperasikan PT Pelni masuk ke kawasan bencana.
“PT. Pelni memberikan kemudahan terhadap siapa saja yang mau mengirimkan bantuan logistik ke Palu maupun Donggala, gratis tidak dipungut biaya,” kata Capt. Wisnu, Minggu (30/9/2018) di Jakarta.
“ Kapal Lambelu dari Balikpapan jam 09.00 WITA, bagi relawan yang membawa bantuan kemanusiaan, bisa menggunakan kapal ini, dan gratis dengan menunjukan surat tugas dari lembaga/instansi atau organisasinya,” ungkapnya.
Wisnu menyatakan bahwa ada sejumlah kapal yang memungkinkan deviasi dan digunakan untuk pengiriman bantuan ke Palu, yakni Kapal Tol Laut KM Logistik Nusantara 1, berangkat dari Surabaya tanggal (3/10), bisa deviasi ke Palu setelah dari Makassar.
Selanjutnya kapal KM. Lambelu, berangkat pagi tadi (30/9) dari Balikpapan pukul 11.00 WITA menuju Pantoloan yang diperkirakan tiba pukul 23.00 WITA.
KM. Lambelu berangkat dari Makassar tanggal (5/10) pukul 11.00 WITA– 17.00 WITA ke Pare Pare -Balikpapan-Tarakan-Nunukan-Pantoloan.
Pada tanggal (12/10), kapal Lambelu dari Makassar berangkat pukul 17.00 WITA – 21.00 WITA, melalui Pare Pare-Balikpapan-Pantoloan.
Adapun kapal dengan embarkasi Balikpapan, yakni KM Lambelu tanggal (6/10), berangkat pukul 17.00 WITA dengan rute Balikpapan-Tarakan-Nunukan-Pantoloan.
"Lalu pada tanggal (13/10), KM Lambelu berangkat pukul 21.00 WITA dengan rute Balikpapan-Pantoloan.
Ada juga KM Labobar berangkat tanggal (11/10), pukul 21.00 WITA dari Balikpapan-Pantoloan. Kemudian tanggal (20/10), KM Lambelu, berangkat pukul 17.00 WITA dengan rute Balikpapan-Tarakan-Nunukan-Pantoloan," kata Wisnu.
Untuk Kapal Labobar, pada tanggal (25/10) kembali melayari Balikpapan-Pantoloan, berangkat pukul 21.00 WITA. Untuk tanggal (27/10) pukul 21.00 WITA, kembali kapal Lambelu melayari Balikpapan-Pantoloan.
Untuk Embarkasi Pare-Pare, ada kapal Lambelu, pada tanggal (13/10), berangkat pukul 04.00 WITA tiba di Pantoloan pukul 09.00 WITA, lalu dari Pare-pare – Pantoloan tanggal (14/10). KM Lambelu pada tanggal (5/10) berangkat pukul 23.59 WITA, tiba di Pantoloan pukul 23.00 WITA tanggal (8/10).
Sementara itu, jadwal kapal bantuan kemanusiaan PSO Penumpang untuk jakarta dan Surabaya adalah KM. Ciremai dari jakarta (7/10) pukul 16.00 WIB dan tiba Surabaya 8/10 pukul 16.00 WIB. Kapal KM. Labobar berangkat (8/10) pukul 19.00 WIB dan tiba di Surabaya untuk selanjutnya berangkat dari Surabaya ( 9/10 ) pukul 15.00 WIB menuju Balikpapan - Pantoloan.
Alternatif lain dapat menggunakan kapal KM. Dobonsolo dari Jakarta (2/10) dan tiba di Surabaya (3/10) kemudian berangkat menuju Makassar yang diperkirakan tiba pada (4/10) untuk selanjutnya menggunakan KM. Lambelu (5/10) menuju Pare-Pare, Balikpapan, Tarakan, Nunukan dan tiba di Pantoloan pada tanggal (8/10).
“Kapal-kapal PSO bisa diomit dan deviasi ke Palu. Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut dapat memberikan izin apabila ada keperluan mengantarkan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa di Sulawesi Tengah. Adapun untuk biaya tambat bisa digratiskan dulu seperti yang pernah dilakukan pada saat musibah gempa Lombok beberap waktu yang lalu,” tutup Wisnu. (Syam S)