Kapal Tol Laut Dikerahkan Untuk Angkut APD dan Alat Medis Covid-19 di Daerah 3T
Selasa, 07 April 2020, 19:13 WIBBisnisNews.id -- Dalam rangka mendukung perlengkapan bagi para dokter dan petugas medis yang ada di berbagai pelosok daerah, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut memanfaatkan dan memaksimalkan kapal tol laut.
Kapal-kapal itu dikerahkan untuk membawa alat pelindung diri (APD), masker dan logistik yang dibutuhkan di daerah. Alat-alat itu khususnya untuk perlenglapan para dokter dan petugas medis menjadi garda terdepan dalam melawan penularan dan penanganan virus corona.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt. Wisnu Handoko mengatakan bahwa peran tol laut yang selama ini menjadi tumpuan pengiriman logistik khususnya ke daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan (3TP) dapat dimanfaatkan untuk mengirimkan peralatan dan perlengkapan medis.
“Tol laut bisa kita manfaatkan untuk membantu distribusi barang di tengah pandemi virus corona. Bahkan, kami sudah menggratiskan distribusi Alat Pelindung Diri (APD) ke Tahuna, Sulawesi Utara,” ujar Capt. Wisnu di Jakarta, Senin (6/4/2020).
Menurutnya, spesifikasi APD yang dapat dikirimkan yaitu APD yang dibutuhkan dalam menangani virus corona, yaitu penutup kepala _(nurse cap),_ kacamata pelindung _(safety google),_ pelindung wajah dan masker (masker N95 dan masker surgical), penutup telinga, jas lab/apron/cover all suit, sarung tangan, dan pelindung kaki/sepatu (sepatu boots/safety shoes).
Sebelumnya, Ia mengatakan beberapa waktu lalu Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri melakukan koordinasi serta meminta dukungan untuk pengiriman APD ke berbagai pelosok di Indonesia.
Capt. Wisnu menjelaskan bahwa dalam mendukung hal tersebut, Ditjen Perhubungan Laut telah menerbitkan surat yang ditujukan kepada Direktur Utama PT. Pelni, Direktur Utama PT Djakarta Lloyd, Direktur Utama PT ASDP Ferry, Direktur Utama PT Temas, Direktur Utama PT Pelangi Tunggal Ika dan Direktur Utama PT Luas Line untuk turut mendukung dan membantu pengiriman APD melalui tol laut tanpa mengabaikan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
Selanjutnya, tidak dipungkiri bahwa efek dari pendemi virus corona juga menghambat arus logistik. “Tol laut juga dapat dimaksimalkan untuk mengatasi arus logistik yang terhambat akibat pembatassan kapal penumpang yang masuk ke daerah tujuan,” ucap Capt. Wisnu.
Ia mengungkapkan bahwa program tol laut telah berjalan sejak tahun 2016. Saat ini, kapal yang melayani program tol laut terdapat 26 kapal yang terdiri dari 14 kapal negara, 5 kapal milik PT. Pelni, 5 kapal PT. ASDP dan 2 kapal swasta dengan jumlah trayek sebanyak 26 trayek, 3 pelabuhan pangkal, 6 pelabuhan transhipment dan 90 pelabuhan singgah.
Terakhir, Capt. Wisnu berharap pemanfaatan tol laut untuk distribusi APD dapat berjalan dengan baik sehingga dapat membantu para dokter dan petugas medis dalam mencegah dan menekan jumlah penyebaran virus corona di Indonesia. “Semoga kita semua diberikan kekuatan dan kesehatan dalam menghadapi ujian ini, dan semoga wabah virus corona dapat segera berakhir,” tutupnya.(elm/helmi)