Keberhasilan Infrastruktur Transportasi Dalam Tiga Tahun
Rabu, 22 November 2017, 16:12 WIBBisnisnews.id - Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi menjelaskan, pemerataan berkeadilan harus didukung oleh pembangunan infrastruktur yang baik, sehingga dapat meningkatkan daya cakup distribusi logistik yang luas.
Infrastruktur transportasi itu, selain dapat menekan disparitas harga juga menciptakan lapangan pekerjaan yang baru, serta dapat menurunkan angka kemiskinan.
“Transportasi berperan untuk menekan harga barang-barang. Dengan infrastruktur transportasi yang baik tentunya akan menekan biaya yang diperlukan untuk mengirim logistik dari satu lokasi ke lokasi lain,” kata Dirjwn Budi Rabu (22/11/2017).
Dijelaskan, capaian infrastruktur transportasi darat selama tiga tahun Pemerintahan Jokowi - JK meliputi pembangunan Sarana dan Prasarana, pengadaan Bus Rapid Transit (BRT) 1.383 unit, Bus Perintis 325 unit, Rehabilitasi Terminal Penumpang Tipe A 11 lokasi, Pelabuhan Penyeberangan 11 lokasi dan pengadaan Kapal Penyeberangan 12 unit.
"Keperintisan ini bertujuan untuk membuka daerah yang terisolir agar bisa dilayani oleh transportasi umum. Jangan ada lagi ke depannya daerah yang terisolir di negara ini. Pembangunan yang dilakukan harus merata dan berkeadilan,"lanjutnya.
Lebih jauh dikatakan, sampai tahun 2017 perkembangan transportasi penyeberangan telah mencapai 278 lintas penyeberangan, dengan 55 lintas komersial dan 223 lintas perintis.
Jumlah kota yang telah dilayani Bus Rapid Transit (BRT) pada tahun 2015 sebanyak 18 kota, serta tahun 2016 dan 2017 masing-masing 34 kota.
"Semakin lama semakin banyak yang dilayani oleh bis BRT. Harapannya pada 2019 semakin banyak lagi kota yang dilayani oleh bis BRT ini,"tambah Dirjen Budi.
Selain transportasi darat, keberhasilan tiga tahun ini juga terjadi pada Transportasi Laut yaitu Tol Laut 13 Trayek, Sarana Bantu Navigasi Pelayaran 368 unit, Pembangunan Kapal Navigasi 20 unit, Pembangunan Kapal Patroli 67 unit, penyelesaian pembangunan pelabuhan sebanyak 104 lokasi dan pembangunan kapal perintis sebanyak 13 unit.
"Kehadiran tol laut juga sebagai fasilitas distribusi logistik ke seluruh pelosok Indonesia, serta terbukti dapat menurunkan harga pokok," ungkapnya.
"Pencapaian di sektor transportasi laut juga terbukti dapat menurunkan dwelling time di 4 pelabuhan utama, dimana waktu yang ditempuh oleh peti kemas/barang impor mulai dari proses bongkar sampai dengan keluar terminal pelabuhan dapat dipangkas," Dirjen Budi menambahkan.
Selain itu, pria kelahiran Banyumas ini juga mengatakan bahwa peningkatan pelayanan kapal dan barang juga sudah berbasis internet (Inaportnet), merupakan suatu aplikasi yang dapat mengintegerasikan sistem informasi kepelabuhanan dalam melayani kapal dan barang secara fisik dari seluruh instansi dan pemangku kepentingan.
Sedangkan capaian di sektor Transportasi Udara, pembangunan Bandar Udara baru sebanyak 15 lokasi, pembangunan Bandar Udara di perbatasan sebanyak 53 lokasi, serta pembangunan dan pengembangan Bandar Udara di daerah rawan bencana sebanyak 56 lokasi.
Pada Transportasi Perkeretaapian, twlah direalisasikan pembangunan jalur sepanjang 388 Kilometer Spoor (km’sp), peningkatan jalur kereta api 384,6 km’sp, dan penanganan perlintasan sebidang sebanyak 24 lokasi. (Syam S)