Kebiasaan Tidak Sarapan Tingkatkan Resiko Sakit Jantung
Selasa, 03 Oktober 2017, 13:41 WIBBisnisnews.id - Orang yang melewatkan sarapan pagi atau makan makanan tidak bergizi untuk memulai hari, arterinya dua kali lebih mungkin untuk mengeras yang dapat menyebabkan penyakit jantung yang mematikan, kata periset Senin (2/10/2017).
Studi di Journal of American College of Cardiology menemukan tanda-tanda kerusakan pada arteri jauh sebelum gejala atau penyakit berkembang.
Periset mengatakan temuan mereka ini menawarkan cara dalam memerangi penyakit kardiovaskular, pembunuh utama dunia yang memakan 17,7 juta jiwa pada tahun 2015, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.
"Orang-orang yang secara teratur melewatkan sarapan cenderung memiliki gaya hidup yang tidak sehat secara keseluruhan," kata penulis studi Valentin Fuster, direktur Mount Sinai Heart dan pemimpin redaksi Journal of American College of Cardiology.
"Studi memberikan bukti bahwa ini adalah salah satu kebiasaan buruk yang dapat dilakukan orang secara proaktif untuk mengurangi risiko penyakit jantung."
Laporan tersebut didasarkan pada 4.000 pekerja kantor paruh baya di Spanyol. Peserta ini dipantau selama enam tahun.
Sekitar satu dari empat peserta makan sarapan berenergi tinggi, yang mencakup kalori 20 persen lebih.
Kebanyakan orang dalam penelitian ini, sekitar 70 persen makan sarapan berenergi rendah dengan 5 - 20 persen asupan kalori harian mereka.
Tiga persen mengatakan mereka tidak sarapan sama sekali atau makan sangat sedikit. Kelompok ini cenderung memiliki kebiasaan makan yang umumnya tidak sehat dan prevalensi faktor risiko kardiovaskular yang lebih tinggi, kata laporan tersebut.
Orang yang melewatkan sarapan juga memiliki lingkar pinggang terbesar, indeks massa tubuh, tekanan darah, lipid darah dan kadar glukosa puasa, katanya.
Periset menggunakan teknologi ultrasound untuk mengetahui tanda-tanda timbunan lemak di arteri, atau bukti awal adanya penyakit.
Mereka menemukan bahwa orang yang makan kurang dari lima persen kalori harian yang disarankan saat sarapan pagi, rata-rata malah melipatgandakan jumlah penumpukan lemak di arteri dibanding orang yang makan sarapan berenergi tinggi.
Risiko peningkatan arteri yang mengeras ini ada di antara orang-orang yang melewatkan sarapan atau makan sedikit ditambah faktor independen lain, seperti merokok, kolesterol tinggi dan aktivitas fisik.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa menyantap sarapan sehat terkait dengan kesehatan yang baik, termasuk menurunkan berat badan, diet sehat, dan menurunkan risiko masalah kolesterol, tekanan darah dan diabetes.
Melewatkan sarapan pagi sebelumnya juga telah terbukti dapat meningkatkan risiko penyakit arteri koroner.
Menurut Prakash Deedwania, profesor kedokteran di Universitas California, San Francisco dan penulis juga di jurnal tersebut, penelitian ini memberikan lebih banyak bukti bahwa melewatkan sarapan dapat membahayakan kesehatan seseorang.
"Meskipun melewatkan sarapan pada umumnya karena mencoba menurunkan berat badan, mereka seringkali akhirnya makan makanan yang lebih banyak dan tidak sehat di siang dan malam hari. Melewatkan sarapan dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan mengubah ritme sirkadian," kata Deedwania.
Dikutip dari AFP, ia menambahkan, "Sarapan pagi adalah makanan yang paling penting dalam sehari dan telah terbukti benar." (marloft)