Kecelakaan Mobil Tangki BBM dan Solusinya di Indonesia
Jumat, 23 Agustus 2019, 22:24 WIB
"Ada yang dipicu as roda panas dan menimbulkan percikan api. Ada pula as roda belakang panas dan memicu api (kasus Badung, Tol Jagorawi dan tol Cipali)," kata Wildan pada Focus Group Discussion (FGD) mengenai Transportasi Berkeselamatan di Jalan di Bandung, Jumat (23/8/2019).
Sementara, ada pula kecelakaan truk tangki BBM disebabkan kontur tanah yang tidak rata, naik turun dan belokan (kasus di Bontang, Kaltim). Kemudian roda penggerak tak berfungsi, dan kendaraan mundur tak kuat menanjak dan akhirnya turun masuk jurang sampai terbakar. Yang tak kalah uniknya, menurut Wildan, ada kasus kecelakaan truk tangki BBM di Tol Wiyono-Wiyoto yang tabrakan, kemudian terjatuh ke jalan arteri dan terbakar.
"Kasus ini dipicu oleh kendaraan Ayla yang meyalib dari sisi kiri dan menabrak sistem keselamatan dan berdampak pada matinya seluruh sistem pengereman truk di luar kendali pengemudi. "Dalam kasus kecelakaan di dini hari itu, truk tangki BBM dari Depo BBM Plumpang masuk jalan di tol. Tiba-tiba disalib dari sisi kiri, dan mobil Ayla menabrak sistem pengamanan kendaraan. Implikasiya, sistem pengereman truk berhenti total dan memicu kecelakaan kendaraan yang diikuti kebakaran truk pengangkut BBM itu," papar Wildan.
Sementara, tiga awak kendaraan baik AMT 1 dan 2 serta asistennya ikut meninggal karena terbakar bersama kendaraanya. "Dari rekanan CCTV diketahui, ada jeda waktu 6 unit, tapi ketiga korban tidak bergerak atau keluar dari kendaraannya."
"Diduga mereka tak mengenakan safety belt dalam perjalanan. Saat mobilnya terjadi tabrakan dan mengalami benturan keras di kepala dan mengakibatkan mereka tak sadar dan tidak bisa menyelamatkan diri saat kejadian," sebut Wildan.
Dugaan tersebut diperkuat hasil penyidikan aparat dari Polda Metro Jaya. Kompol Didik, yang memimpin penyidikan itu mengatakan, ada jeda 6 menit setelah kejadian tapi tiga korban tidak keluar meyelematkan diri. "Diduga mereka mengalami benturan keras di kepala dan tak sadarkan diri sehingga tak bisa menyelamatkan diri," kata dia.
Pekerjaan Rumah Para Pihak
Di akhir paparannya, investigator KNKT Achmad Wildan juga menyampaikan, agar tidak mengulangi kasus kecalakaan serupa khususnya laka lantas mobil tangki BBM di tol Wiyono Wiyoto maka semua pihak harus meng-up date SOP kerja mereka. "Semua kendaraan (truk tangki BBM) dipastikan laik jalan sebelum dioperasikan. SDM khususnya AMT harus dalam kondisi sehat dan prima," pinta Wildan.
Menurut alumni STTD Bekasi itu, sistem evaluasi dan pemeriksaan kendaraan, SDM, prosedur kerja dan pengisian BBM sampai di perjalanan sampai ke titik serah di SPBU dipantau dengan baik. "Oleh karenanya, truk tangki BBM harus dipasang GPS dan dikedalikan dari control room dengan baik," papar Wildan.
Bagi regulator khususnya Ditjen Hubdat , Kemenhub perlu menyesuaikan dan memperbaharui regulasi terkait design dan perawatan truk tanki BBM. "Regulasi harus bisa mengikuti perkembangan iptek khususnya di bidang otomotif, migas dan B3," kilah Wildan.
Menurut Wildan, penegakaan hukum dan berusaha harus dijamin di Indonesia. Selain itu, regulator harus bisa memastikan, semua pihak khususnya operator angkutan BBM dan B3 mematuhi semua aturan dan regulasi yang ada.
"Masalah keselamatan dan keamanan kendaraan truk BBM dan B3 harus dipastikan dipenuhi dengan maksimal.
Kasus kecelakaan baik yang menimpa truk tangki BBM. B3 atau lainnya harus menjadi pelajaran berharga dan tidak boleh laka serupa terulang lagi," tukas Wildan.
Sementara, VP Fleet Management System PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Muhammad Thoriq mengatakan, banyak pelajaran dan hikmah baru dari acara FGD ini. Pihak PPN banyak menerima masukan sekaligus menyampaikan masalah teknis yang dihadapi di lapangan.
"Pihak PPN siap mengaplikasikan semua aturan dan regulasi terkait keselamatan dan kemanan mobil truk tangki BBM dan B3 yang dioperasikan di Tanah Air," katanya menjawab BisnisNews.id.
Dikatakan, selama ini PPN selalu kooperatif dan patut pada aturan keselamatan truk tangki BBM dan B3 yang dilayaninya. "Mulai perencanaan, penganan sampai ke titik penyerahan barang dilalukan dan dikendalikan dengan standar keselamatan yang optimal," kata Thoriq.(helmi)